Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penggunaan Strategi Perang dalam Bisnis: Dari SWOT sampai Kanvas Strategi

20 Agustus 2021   21:19 Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:26 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenali dirimu dan Kenali musuhmu maka dalam seratus kali pertempuran kamu tidak akan pernah kalah". (Sun Tzu)

Kutipan di atas sangat terkenal dalam dunia strategi, yang diambil dari buku Seni perang (The Art of War) karya Sun Tzu yang ditulis sekitar 2500 tahun yang lalu, sebuah buku tentang strategi perang pada zaman China kuno. Filosofi dari strategi perang dalam buku ini telah dipakai menjadi dasar bagi penyusunan strategi perang maupun bisnis di zaman modern. 

Dalam dunia bisnis saat ini, persaingan yang terjadi di industri sangat ketat sehingga perusahaan-perusahaan harus menyusun strategi yang ampuh untuk memenangkan persaingan, sehingga banyak perusahaan berpaling pada filosofi strategi perang untuk menyelesaikan masalah bisnis. 

Salah satu strategi bisnis yang didasarkan pada filosofi di atas adalah analisa SWOT. SWOT merupakan singkatan dari empat kata yaitu Strengths (kekuatan atau keunggulan), Weaknesses (Kelemahan ata kekurangan), Opportunities (Kesempatan), Threats (Tantangan). Alat analisa SWOT ini pertama kali dipopulerkan oleh oleh Albert Humphrey dari Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an.

Analisa SWOT ini dipakai secara meluas oleh perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan strategi bisnis kedepan berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan perusahaan (mengenal diri sendiri) dan pengetahuan akan kesempatan dan ancaman yang dihadapai perusahaan (mengenal musuh). Dalam melakukan analisa SWOT ini, perusahaan harus dapat mengidentifikasi secara detil dan lengkap ke empat faktor diatas, yaitu :

Kekuatan (Strengths)

Kekuatan atau Strength adalah keunggulan atau kelebihan yang dimiliki perusahaan saat ini yang merupakan "senjata utama" untuk memenangkan persaingan di pasar saat ini, yang dapat dikembangkan dari pertanyaan-pertanyaan berikut :

  • Adakah Proses bisnis perusahaan yang lebih efisien dan unggul dibanding industri yang sejenis ?
  • Aset non-fisik apa saja yang dimiliki perusahaan, seperti brand image atau brand value, teknologi, pengetahuan, jaringan, keterampilan, dan reputasi ?
  • Aset fisik apa saja yang dimiliki perusahaan, seperti pelanggan, mesin-mesin dan peralatan, pendanaan, dan paten produk ?
  • Apa keunggulan kompetitif lain yang dimiliki perusahaan dibandingkan pesaing ?

Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan atau weakness adalah kekurangan atau titik lemah di internal perusahaan. Kekurangan ini juga merupakan hal-hal yang perlu tingkatkan atau diperbaiki oleh perusahaan agar menjadi lebih kompetitif, contohnya :

  • Adakah Proses bisnis yang perlu diperbaiki?
  • Apakah ada aset fisik dan non-fisik seperti mesin-mesin atau peralatan teknologi, pendanaan yang dibutuhkan perusahaan agar lebih kompetitif.
  • Apakah struktur organisasi atau hirarki saat ini sudah sesuai untuk merespon permintaan pasar ?

Peluang (Opportunities)

Peluang atau kesempatan adalah faktor eksternal di luar perusahaan yang mempunyai dampak positif atau memberikan keuntungan bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

  • Apakah masalah yang dihadapi oleh pesaing anda saat ini dapat mendorong orang untuk membeli lebih banyak dari perusahaan anda ?
  • Adakah kejadian atau event yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk menumbuhkan pengembangan bisnis atau penjualan ?
  • Apakah ada perubahan peraturan atau regulasi yang akan memberikan dampak positif bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung ?

Ancaman (Threats)

Ancaman atau tantangan adalah faktor eksternal yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan, ancaman ini tidak dapat dihindari namun perusahaan dapat mempersiapkan Langkah antispasi untuk mengatasi tantangan atau ancaman yang terjadi.

  • Apakah ada pesaing potensial yang dapat memasuki pasar kita ?
  • Apakah ada produk pengganti atau produk yang sejenis yang dapat menggantikan produlk kita saat ini ?
  • Apakah pemasok dapat diandalkan untuk memasok bahan baku dalam jumlah, kualitas dan harga yang sesuai dengan permintaan perusahaan ?
  • Apakah perkembangan teknologi di masa depan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan ?
  • Apakah perubahan perilaku konsumen atau tren pasar kedepan berdampak negatif bagi perusahaan ?

Keempat faktor diatas kemudian dipetakan dalam matriks SWOT sehingga dapat diperoleh gambaran secara umum dalam satu bingkai mengenai kelebihan dan kekurangan perusahaan sekaligus kekuatan (ancaman) dan kelemahan (kesempatan) pesaing. 

Setelah kita mengerti dan memahami diri sendiri dan musuh kita, maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi untuk memenangkan peperangan berdasarkan keempat faktor dalam matriks SWOT. Matriks SWOT biasanya dilanjutkan menjadi strategi dan rencana penyerangan (Battle Planning)  sebagai berikut :

  • Kombinasi dari "Opportunity" dan "Strength" akan menghasilkan ide bagaimana mendayagunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan kesempatan yang ada
  • Kombinasi dari "Opportunity" dan "Weakness" akan menghasilkan ide bagaimana memperbaiki kelemahan perusahaan untuk menangkap kesempatan yang ada
  • Kombinasi dari "Threat" dan "Strength" akan menghasilkan ide bagaimana menggunakan semua kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi tantangan atau ancaman yang dihadapai perusahaan
  • Kombinasi dari "Threat" dan "Weakness" akan menghasilkan ide bagaimana memperbaiki kelemahan perusahaan untuk menangkal ancaman atau ancaman yang dihadapai perusahaan

Analisa SWOT ini telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia baik perusahaan kecil maupun besar sejak beberapa dasawarsa yang lalu, namun analisa ini biasanya hanya menghubungkan perusahaan dengan beberapa pesaing utama dan tidak menggambarkan posisi perusahaan pada peta persaingan secara lengkap.

Pada zaman sekarang ini dimana persaingan sangat ketat dengan banyak pemain didalamnya maka diperlukan sebuah peta yang menggambarkan posisi perusahaan dalam medan atau Samudra persaingan dengan industri sejenis. 

Salah alat analisa yang sesuai untuk kondisi ini adalah Kanvas Strategi yang menggambarkan peta persaingan dalam industri sekaligus mengetahui posisi perusahaan diantara para pesaing yang ada  sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan secara lebih komplit dan aktual.

Kanvas strategi menggambarkan peta persaingan saat ini, termasuk perkiraan tindakan yang akan dilakukan masing-masing pemain untuk memenangkan persaingan. Kanvas strategi juga menggambarkan tingkat persaingan diantara setiap pemain yang ada dan berfungsi untuk menilai apakah sebuah perusahaan tetap bertahan disana atau harus keluar untuk menciptkan pasar yang baru.

Dalam menyusun kanvas strategi, perusahaan harus menentukan faktor-faktor kunci yang menjadi persaingan para pemain industri dan dimana mereka berinvestasi. Kanvas strategi menggambarkan empat elemen kunci strategi yaitu faktor-faktor yang diperebutkan, tingkat penawaran yang diterima pembeli pada faktor-faktor tersebut, profil strategis dan struktur biaya pesaing dan perusahaan itu sendiri. 

Dengan demikian Kanvas Strategi memberikan dasar yang lebih kokoh dan relevan untuk mengevaluasi ide-ide baru yang akan digunakan untuk menyusun strategi perusahaan kedepan.

Contoh Kanvas Strategi(dokpri)
Contoh Kanvas Strategi(dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun