Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money

Polygon, Pabrik Sepeda Lokal dengan Kualitas Dunia yang Sukses Ekspor ke AS dan 33 Negara di Seluruh Dunia

14 Agustus 2021   20:49 Diperbarui: 14 Agustus 2021   20:57 1983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebagai perusahaan yang keunggulannya berasal dari nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan, Polygon harus terus menerus melakukan inovasi dan menciptakan kebutuhan baru bagi konsumen sesuai dengan tag-line perusahaan bahwa sepeda dibuat sebagai produk gaya hidup, bukan sekadar alat transportasi.

Menurut catatan Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), total permintaan sepeda di pasar domestik mencapai kurang lebih 8 juta unit di tahun 2020. Sekitar 3 juta - 3,5 juta unit di antaranya dipenuhi oleh sepeda hasil produksi dalam negeri, sedangkan sisanya dipasok oleh sepeda impor. 

Data ini cukup mengejutkan karena sebagian besar sepeda yang ada di Indonesia masih dipasok dari impor, namun dilain pihak, hal yang sangat membanggakan adalah masih ada pabrik sepeda lokal yang mampu melakukan ekspor ke 33 negara dengan kualitas tinggi, sejajar dengan pabrik sepeda papan atas dunia. 

Seandainya perusahaan-perusahaan manufaktur lain dapat meniru strategi yang dilakukan Polygon untuk masuk ke pasar dunia dengan menguasai teknologi manufaktur terkini maka kita tidak akan tergantung lagi dari produk impor atau setidaknya neraca perdagangan produk manufaktur tidak defisit besar seperti saat ini. Semoga kedepan akan lebih banyak lagi perusahaan yang seperti PT Insera Sena di Indonesia. Merdeka... !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun