Sebagai perusahaan yang keunggulannya berasal dari nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan, Polygon harus terus menerus melakukan inovasi dan menciptakan kebutuhan baru bagi konsumen sesuai dengan tag-line perusahaan bahwa sepeda dibuat sebagai produk gaya hidup, bukan sekadar alat transportasi.
Menurut catatan Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), total permintaan sepeda di pasar domestik mencapai kurang lebih 8 juta unit di tahun 2020. Sekitar 3 juta - 3,5 juta unit di antaranya dipenuhi oleh sepeda hasil produksi dalam negeri, sedangkan sisanya dipasok oleh sepeda impor.Â
Data ini cukup mengejutkan karena sebagian besar sepeda yang ada di Indonesia masih dipasok dari impor, namun dilain pihak, hal yang sangat membanggakan adalah masih ada pabrik sepeda lokal yang mampu melakukan ekspor ke 33 negara dengan kualitas tinggi, sejajar dengan pabrik sepeda papan atas dunia.Â
Seandainya perusahaan-perusahaan manufaktur lain dapat meniru strategi yang dilakukan Polygon untuk masuk ke pasar dunia dengan menguasai teknologi manufaktur terkini maka kita tidak akan tergantung lagi dari produk impor atau setidaknya neraca perdagangan produk manufaktur tidak defisit besar seperti saat ini. Semoga kedepan akan lebih banyak lagi perusahaan yang seperti PT Insera Sena di Indonesia. Merdeka... !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H