Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fenomena di Balik Kinerja Bisnis "Nike" yang Meningkat Luar Biasa di Masa Pandemi, Tertinggi Dalam 50 Tahun

11 Agustus 2021   11:04 Diperbarui: 11 Agustus 2021   11:34 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kuartal ke empat tahun fiskal 2021 (Feb -- May 2021), Nike berhasil membukukan penjualan sebesar $12 miliar dan mengantongi pendapatan lebih dari $1.5 miliar. Kinerja pada kuartal ke empat tahun 2021 ini merupakan rekor penjualan per kuartal tertinggi sejak berdirinya Nike 50 tahun yang lalu. Secara tahunan penjualan tahun 2021 sebesar $44.5 miliar, sementara tahun 2020 sebesar $37.4 miliar, tahun 2019 sebesar $39.1 miliar, sehingga secara tahunan penjualan tahun ini juga merupakan yang terbesar sejak berdirinya Nike.

Sementara itu pendapatan bersih (Net Income) pada tahun 2021 sebesar $5.7 miliar, tahun 2020 sebesar $2.5 miliar, tahun 2019 sebesar $4 miliar dan tahun 2018 sebesar $1.9 miliar. Pendapatan bersih tahun 2020 lebih rendah dibanding tahun 2019 karena dampak pandemi, namun tahun 2021 pendapatan bersih naik tajam bahkan lebih tinggi dari sebelum pandemi. Dengan demikian di masa pandemi, di tahun fiskal 2021 ini, Nike merupakan perusahaan yang paling menguntungkan dibanding para pemain yang sama di kelasnya.

Ada fenomena yang menarik bahwa di tengah-tengah masa Pandemi yang memukul seluruh sektor industri, termasuk industri sepatu dan perlengkapan olah raga, justru produsen papan atas seperti Nike, Adidas dan Reebook mencatatkan penjualan yang meningkat sementara yang non-branded atau merek lokal justru terpuruk, hal ini seperti yang disampaikan oleh Eddy Widjarnako, Ketua Umum Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia). 

Fenomena ini bertolak belakang dengan persepsi kebanyakan orang bahwa pandemi ini akan membuat konsumen lebih sensitif terhadap harga dibanding sebelum pandemi karena pendapatan turun sehingga mereka akan lebih memilih harga yang lebih murah.

Menurut penelitian yang disampaikan oleh Boston Consulting Group (BCG) yang dirilis di bulan July 2021, dampak dari pandemi menyebabkan sekitar 70% - 90% konsumen mengidentifikasikan dirinya sebagai orang yang "sadar nilai" ini terjadi baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang.  

Perilaku konsumen yang "sadar nilai" ini dalam implikasi sehari-hari artinya mereka akan sangat berhemat dalam membelanjakan uangnya karena semua orang sekarang sedang berjuang untuk tetap bertahan di tengah krisis ekonomi yang terjadi saat ini. Namun berdasarkan fakta dan survey yang dilakukan dalam penelitian ini terungkap bahwa ketika konsumen dihadapkan dengan keputusan pembelian yang sebenarnya, meskipun harga itu penting, namun itu bukan pertimbangan utama mereka ketika benar-benar membeli suatu produk.

Bila dianalisa secara keseluruhan ada beberapa alasan mengapa Nike justru bertumbuh dengan luar biasa dalam penjualan dan laba bersihnya di tengah situasi pandemi dimana ekonomi secara keseluruhan merosot. Berikut ini beberapa alasan dibalik kesuksesan Nike saat ini :

  • Banyak orang sudah jenuh dengan situasi pandemi saat ini dan berusaha "mengurus diri sendiri" agar tetap survive dan sehat. Sepatu Nike identik dengan gaya hidup sehat dan jaminan kualitas yang baik sehingga sesuai bagi konsumen yang "sadar nilai"
  • Banyak riteler atau distributor yang membeli sebagai persediaan bila suatu saat penjualan kembali booming dan dengan mempertimbangkan permintaan yang selalu naik.
  • Penggemar atau fans merek Nike (Sneakerhead) yang setia dan jumlahnya besar menjadi trendsetter dan influencer bagi produk-produk baru yang dikeluarkan oleh Nike
  • Nike berusaha mendekatkan diri secara langsung dengan konsumennya dengan melakukan promosi dan penjualan langsung ke end-user
  • Nike sangat serius masuk ke ranah digital dengan meluncurkan aplikasi "SNKRS App" yang memadukan pengembangan produk dan pemasaran digital, dengan membangun interaksi langsung antara perusahaan dan konsumen untuk memahami keinginan konsumen dan memperkenalkan produk-produk barunya.

Kisah sukses Nike merupakan kombinasi antara permintaan pasar dan pembeli yang kuat dengan efektifitas manajemen dalam melakukan invoasi dan strategi yang tepat pada saat yang tepat.

Referensi :

NIKE, INC. REPORTS FISCAL 2021 FOURTH QUARTER AND FULL YEAR RESULTS, 06/24/2021, retrieved from https://news.nike.com/news/nike-inc-reports-fiscal-2020-fourth-quarter-and-full-year-results

finance.detik.com

BCG, Understanding the Global Price-Sensitive Consumer, July 14, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun