Faktor-faktor penting diatas kemudian dituangkan kedalam matriks ERRC (Eliminate / Reduce / Raise / Create) yang spesifik untuk tiap-tiap industri. Berikut ini analisa matriks ERRC pada perusahaan Uber, Netflix dan Spotify untuk lebih memperjelas pemahaman mengenai transformasi menuju Samudra Biru.
Matriks ERRC untuk perusahaan layanan streaming music dan podcast Spotify secara umum sama dengan matriks ECCR untuk Netflix hanya beda jenis streaming yang ditawarkan. Demikian juga Uber sekarang sudah banyak pesaingnya seperti Gojek dan Grab sehingga arena persaingan pada bisnis ini tidak sepenuhnya Samudra Biru lagi, namun bila dibanding penyedia layanan transportasi konvensional mereka tetap lebih unggul.
Penerapan strategi Samudra Biru yang dijalankan pada perusahaan-perusahaan diatas bukan hanya berlaku untuk perusahaan-perusahaan besar dengan modal besar namun konsep inovasi nilai yang mendasari strategi Samudra Biru juga dapat diterapkan pada perusahaan skala menengah dan kecil, bahkan mikro (UMKM), kuncinya adalah kreatifitas kita dalam mengungkapkan kebutuhan konsumen yang belum mereka sadari atau bahkan belum terpikirikan sebelumnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI