Mohon tunggu...
Rudy Sangian
Rudy Sangian Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Pelabuhan

Praktisi Logistik Kepelabuhanan selama 20 tahun, telah menjadi konsultan pada 29 pelabuhan di Indonesia untuk tujuan revitalisasi, penyederhanaan proses serta pemanfaat teknologi terkini di Ranah Pelabuhan. Memiliki jaringan tenaga ahli kepelabuhanan baik secara domestik maupun internasional.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mewujudkan Indonesia Menjadi Poros Maritim (Bagian II)

9 Januari 2019   12:57 Diperbarui: 9 Januari 2019   14:16 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transformasi Pelabuhan menjadi sumber ekonomi

Mewujudkan pelabuhan menjadi sumber ekonomi itu harus dilandasi pemikiran yang kokoh tentang berbagai hal sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini. Perihal ini tidak hanya melihat pelabuhan dan membangun konektivitas-nya sebagaimana banyak dibicarakan pada konsep Tol Laut. 

Atau melakukan kerjasama pelabuhan dengan pihak asing selama puluhan tahun sehubungan dengan tidak adanya dana yang cukup untuk melakukan revitalisasi pelabuhan atau modernisasi pelabuhan dan akhirnya kesemuanya berpotensi terjebak Utang Negara dan tanah-tanah di sepanjang garis pantai Indonesia akhirnya tidak dapat lagi menjadi hak generasi mendatang untuk dikelola sendiri menjadi poros maritim dunia.

Transformasi Pelabuhan
Transformasi Pelabuhan
Ilustrasi gambar di atas dengan jelas memberi pengelompokan bagaimana transformasi pelabuhan dilakukan mulai dari:
  1. Memandang pelabuhan hanya sebagai kegiatan bongkar muat saja (Port as Loading and Discharge)
  2. Mentransformasikan pelabuhan menjadi Industrial Port. Pelabuhan telah terhubung dengan kawasan industri sehingga koordinasi antara pelabuhan dan pengelola industri terjalin solid yang dapat melancarkan kegiatan produksi dan juga bahan baku dan barang jadi dapat dipercepat kegiatan bongkar muatnya sehingga dapat memberikan kontribusi kenaikan pendapatan industri dan pertumbuhan ekonomi setempat
  3. Mentransformasikan pelabuhan menjadi hub logistics chain dari semua kawasan industri di sekitar pelabuhan sehingga pelabuhan dapat diandalkan oleh berbagai pengelola kawasan industri untuk mengendalikan PPIC (Production Planning and Inventory Control) yang dapat menekan biaya produksi, biaya logistik untuk menghasilkan end-user commodity price yang kompetitif.
  4. Mentransformasikan pelabuhan menjadi etalase maritim; poros maritim dunia (Global Connected Port), dan pelabuhan terhubung secara internasional dengan pelabuhan-pelabuhan negara lain; mewujudkan konektivitas pelabuhan domestik Indonesia sebagai Sentra Logistik Berikat dengan tax duty free dan biaya gudang yang kompetitif dengan gudang-gudang yang ada di Asean; yang diperlengkapi dengan manajemen perencanaan kegiatan alih kapal dan kegiatan bongkar muat yang handal dan fasilitas Global Depot Container, Empty Container Order Cycle including Reefer Container Yartd and etc.

Artikel ini adalah di mulai dari bagian I, silahkan klik ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun