Mohon tunggu...
Rudy Rdian
Rudy Rdian Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kawula alit ingkang peduli nasib negeri.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tol Laut Jokowi-Prabowo Sama-sama Tidak Orisinal

25 Mei 2014   17:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir memang ramai membahas masalah visi dan misi dari kedua capres. Tetapi saya akan mencoba membahas 1 saja, yaitu masalah jalan tol lintas laut. Saya akan membahas sesuai kapasitas saya sebagai kawulo alit ingkang peduli nasib negeri…kasarnya hitung-hitungan kasar.

Dan saya ingin meyampaikan kepada para komentator tim sukses dari kedua belah pihak, bahwa :

“Visi dan Misi kedua capres itu tidak ada satupun yang orisinal alias COPAS ! dan tolong ingat itu !”

Tol laut Jokowi sudah diterapkan di Jepang dan Filipina. Dan Tol laut Prabowo sudah masuk dalam FS menteri BUMN Dahlan Iskan. Yang jadi masalah adalah siapa yang akan benar-benar melaksanakan hal itu.

1. Tol laut Jokowi

1. Pendulum Nusantara (ide RJ Lino-Dirut Pelindo II), sejatinya adalah persis seperti jadwal penerbangan Lion Air, yaitu penerbangan omprengan dari bandara ke bandara yang lain. Mengitari pulau-pulau utama Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan kapal bobot mati 3000 Ton, dimana merapat pada dermaga yang dalam (minimal 25 meter dalamnya). Tujuan utamanya adalah pemerataan.

2. Akan tetapi untuk menyiapkan infrastruktur pendukungnya memang tidak mudah. Disamping harus membangun dermaga deep sea, juga harus membangun kawasan industri yang menyebar dalam wilayah rute kapal tersebut. Tentunya tidak lupa juga menarik investor untuk membangun pabrik/industri di lokasi tersebut. Tantangan beratnya adalah menarik investor untuk membangun industri di sana, sehingga menghidupkan ekonomi daerah itu dan dengan sendirinya akan menambah kemampuan belanja masyarakat setempat. Dan pada akhirnya volume perdagangan antar pulau menjadi besar.

3. Memang kalo dilihat dari balik modal, program ini memang jangka panjang…. Tetapi jika berhasil, maka merupakan capaian yang luar biasa. Karena akan merata ke seluruh Indonesia.

Dan cara bodohnya, jika titik pembangunan program ini adalah 50 titik, maka akan terdapat :

1. 50 pelabuhan yang harus dimodernisasi dan pendukungnya.

2. 50 kawasan industri yang harus dibangun beserta infrastruktur pendukungnya.

3. 50 kapal yang disiapkan untuk omprengan keliling Indonesia baik ada muatan maupun tidak.

Jika diumpamakan modernisasi pelabuhan dan pendukungnya adalah 4 trilyun/pelabuhan, kawasan industri 4 trilyun/kawasan dan 1 trilyun/kapal, maka total adalah 450 Trilyun.

4. Dan investor yang mau untuk melakukan investasi di wilayah itu, maka akan diberikan keringanan pajak. Pelaksanaan dari program ini dapat dilakukan dengan cepat karena feasible study yang dibutuhkan tidak banyak, tidak ada pembebasan lahan yang menyulitkan, kecuali di lokasi titik pelabuhan dan kawasan industri. Dan ingat 450 Trilyun itu seluruh Indonesia, 450 Trilyun itu setara dengan 3 tahun Subsidi BBM yang dicabut dan dikurangi 30%. Maksud saya dikurangi 30% adalah jika sepahitnya dana itu tetap dikorupsi 30%..... subsidi BBM 200 Trilyun x 3 tahun = 600 Trilyun – 30% = 540 Trilyun.

2. Tol Laut Prabowo

1. Program ini juga tidak baru, merupakan ide dari Meneg BUMN Dahlan Iskan setelah Indonesia berhasil membangun jembatan suramadu dan tol laut di Bali. Dan kebetulan feasible study untuk tol laut utara Jawa juga sudah ada. Akan tetapi dengan ditambahi bumbu “Tol laut ke seluruh pulau di Indonesia”. Ini yang menurut saya menjadi blunder. Karena tidak mudah untuk mewujudkan hal itu. Terlalu bombastis. Jika Prabowo menggunakan feasible study tol laut pantai utara Jawa, mungkin sudah ada, Dan tol Jawa-Sumatera? OK, ini juga sudah ada tetapi perlu kajian puluhan tahun.

2. Tetapi bagaimana untuk Jawa-Kalimantan? Jelas tidak mungkin. Jarak terlalu jauh. Bagaimana untuk Jawa-Bali? Jelas tidak mungkin (masyarakat Bali sudah terbukti menolak). Bagaimana Kalimantan-Sulawesi? Jelas tidak mungkin. Lautnya sangat dalam (2000 meter). Bagaimana yang lain? Perlu kajian yang teliti dan lama. Dan belum ada teknologi konstruksi yang mendukung terwujudnya hal itu, saya belum bicara biaya di sini.

3. Bagaimana penerapannya? Yang pasti 3x Prabowo jadi presidenpun belum dapat diwujudkan. Karena memang letak geografis yang tidak bisa dibantah….mau diakali pakai cara apapun...tidak bakal bisa terwujud, kecuali lewat laut dan udara.

4. OK. Sekarang bahas masalah biaya. Yang sudah jelas biaya Jawa-Sumatera adalah 200 Trilyun. Jakarta – Surabaya (FS baru Cirebon-Surabaya) adalah 140 Trilyun. Nah Lo, ini baru menghubungkan 2 Pulau utama Indonesia sudah hampir 400 Trilyun. Bagaimana untuk kawasan timur Indonesia? Jangan kemudian berkata, untuk kawasan timur Indonesia, kita bangun jalan tol biasa…. Nah janjinya tol laut seluruh pulau Indonesia bagaimana?

5. Ada hal yang menarik juga, yaitu pembangunan tol laut utara Jawa dikabarkan dapat menganggu ekosistem laut yang berada di pesisir sepanjang pantai, karena tol laut tersebut ibarat bendungan terbuka, dan potensi penyalahgunaan lahan oleh developer bersekongkol dengan Pemda nakal dengan melakukan reklamasi pantai untuk dibangun perumahan elite…contoh kasus Pantai Indah kapuk Jakarta.

6. Dan yang pasti adalah….ini bukan pemerataan. Dan tidak akan dapat dilaksanakan tanpa mencabut subsidi BBM. Mengapa? Karena begitu tol laut itu jadi, maka mendorong masyarakat untuk membeli mobil tetapi membeli BBM subsidi, sehingga subsidi bengkak.

Maka untuk itu, saya sebagai kawulo alit….hanya melihat yang ringan-ringan saja yang masuk akal. Silakan semua program kedua capres adalah plagiat kek, copy paste kek, niru kek, jiplak kek, tokek kek….kalian para pembela kedua kubu ga perlu sewot menjelek-jelekkan program capres lain. Yang penting bagi saya sebagai kawulo alit yang bodo adalah program yang masuk akal, realistis dan cepet bisa dilaksanakan GPL (Ga Pake Lama).

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun