3. Menggunakan PFCs
Melihat permasalahan yang ada, seorang mahasiswi MIT, Margarita Marinova, membuat sebuah penelitian yang memanfaatkan gas perfluorocarbon(PFCs) sebagai alternatif pengganti CO2 untuk memanaskan permukaan Mars. Publikasinya pada website NASA menyatakan bahwa PFCs memiliki beberapa keuntungan.
Pertama, gas itu ternyata adalah gas rumah kaca yang kuat. Sedikit saja dapat membuat panas yang luar biasa. Kedua, PFCs memiliki umur yang panjang, artinya tidak dapat hilang dalam waktu singkat. Hal ini akan sangat menjadi masalah jika berada di Bumi, tetapi akan sangat menguntungkan jika digunakan di Mars. Ketiga, tidak menimbulkan efek negatif pada makhluk hidup. Tidak seperti CO2. Keempat, tidak merusak ozon. Justru gas ini dibutuhkan untuk membuat lapisan ozon yang dapat mereduksi sinar UV pada planet Mars.
4. Menabrakkan Asteroid
Salah satu cara yang lebih kuat lagi adalah menabrakkan asteroid yang kaya akan amonia. Karena gas amonia adalah gas rumah kaca yang paling kuat. Salah satu asteroid kaya amonia yang ditemukan dan memungkinkan adalah Chiron, asteroid yang mengorbit diantara planet Saturnus dan Uranus. Cara membuat planet ini menabrak Mars adalah merubah arah orbitnya sehingga asteroid  ini keluar dari orbit dan mengarah ke Mars. Tapi itu sangat sulit, sehingga kita harus menunggu asteroid itu mendekati Mars, hal ini dapat dicapai dalam jangka waktu 25-50 tahun.
[caption id="attachment_301091" align="aligncenter" width="240" caption="asteroid kaya amonia"]
Segala macam metode untuk merubah planet Mars menjadi layak huni masih terus diteliti. Hingga pada akhirnya menemukan suatu benang merah yang dapat digunakan untuk Terraforming Mars. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus berkembang untuk menemukan jawabannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H