Mohon tunggu...
Irwan Pamungkas
Irwan Pamungkas Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ketidakberaturan mengandung keteraturan di dalamnya. Keteraturan itulah yang mengatur sesuatu hal menjadi tidak teratur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ikan Guppy Diharapkan Mampu Menjadi Diversifikasi Umpan Ikan Cakalang

28 Maret 2014   03:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:22 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_300924" align="alignleft" width="300" caption="proses aklimatisasi ikan Guppy"][/caption]

Siapa yang tidak tahu ikan Guppy, ikan cantik yang penuh  warna. Di mata kita ikan ini sering dijadikan sebagai ikan hias. Tetapi berbeda halnya di mata seorang mahasiswa IPB, Muhammad Zainuddin Lubis. Bersama dengan Dr. Ir. Sri Pujiyati, M.Si ternyata ikan Guppy ini bernilai lebih dari sekedar ikan hias. Dengan menggunakan sebuah alat yang disebut Hydrophone, mereka mengamati karakteristik suara stridulatory gerak ikan Guppy dan mampu menganalisis suara pergerakkan ikan tersebut.

“Melalui penelitian ini, kami akan menguji ikan Guppy ini apakah bisa dijadikan sebagai diversifikasi umpan pada ikan Cakalang. Hal ini dimaksudkan agar biaya produksi untuk umpan Cakalang dapat diturunkan bagi para nelayan” ujar Zainuddin.

Menurut hasil penelitiannya, ikan Guppy, yang diperlakukan sedemikian rupa dengan menambahkan kadar garam pada lingkungan terkontrol setiap harinya (aklimatisasi), mampu bertahan hidup hingga salinitas lingkungan mencapai 30 ppm dengan nilai intensitas suara -48 dB dan frekuensi 0 sampai 19,6 kHz. Penambahan kadar garam tersebut dilakukan selama 14 hari. Selama itulah ikan Guppy akan melakukan proses penyesuaian fisiologis atau upaya adaptasi terhadap lingkungannya yang baru. Dari 65 ekor ikan Guppy yang digunakan, hanya 10 ekor ikan yang mati hingga hari ke-14 selama proses aklimatisasi. Hal ini cukup membuktikan bahwa ikan Guppy dapat bertahan dalam salinitas yang tinggi, walaupun secara hakikatnya ikan Guppy hidup di air tawar yang kadar salinitasnya sangat rendah bahkan mencapai 0 ppm.

Melihat hasil penelitian tersebut, Zainuddin merekomendasikan ikan Guppy untuk dijadikan sebagai diversifikasi umpan ikan Cakalang. Namun demikian, hal ini perlu dilakukan penelitian lanjutan yang dapat memperkuat rekomendasi tersebut. Zainuddin merupakan orang pertama di Indonesia yang melakukan penelitian mengenai karakteristik suara stridulatory gerak ikan Guppy. Sehingga penelitiannya masih perlu diperkuat dengan berbagai penelitian lanjutan.

“Metode yang sama perlu dilakukan namun dengan salinitas yang lebih tinggi dan dengan ukuran ikan yang berbeda. Hal ini untuk membuktikan bahwa ikan Guppy benar-benar dapat dijadikan sebagai diversifikasi umpan ikan Cakalang.” ungkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun