Mohon tunggu...
Rudi Meox
Rudi Meox Mohon Tunggu... -

Harapan adalah doa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Respect Dengan Sikap Hary Tanoe Low Profile dalam Sikap Pluralis-nya

26 Maret 2015   20:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:57 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari belakangan ini hilir mudik pemberitaan online tentang adanya diskriminasi pemilihan calon karyawan di MNC. Terakhir ada demo, dari ormas yang “sering” banget berdemo.

Pemberitaan termuat mulai dari online website gratisan, blog sampai ada beberapa online berita. Namun spertinya saya lihat kok tidak ada narasumber kedua. Sampai saya akhirnya baca pemberitaan dari RMOL. Bahwa ternyata mayoritas pekerja MNC adalah muslim. Hal tersebut tentu langung memupuskan, melunturkan tuduhan ormas-ormas tersebut.

Tapi yang paling saya tidak menduga adalah karyawan MNC 90 persen adalah muslim. Di MNC Sky Vision anak usahanya dari 11.000 karyawan sekitar 10.000 nya adalah muslim.

Selain itu sejak tahun 2012 lalu, MNC Group secara konsisten memberangkatkan para karyawan berprestasi untuk beribadah ke Tanah Suci. Sampai saat ini total sudah 330 karyawan yang telah mendapatkan program tersebut. Tiga tahun berjumlah 330 artinya dalam setahun ada 100 karyawan lebih yang berangkat ke tanah suci.

Diskriminasi menurut KBBI adalah pembedaan perlakuan berdasar sesuatu, bisa karena warna kulit, ekonomi, atau agama.

Penggambaran management MNC dan kriteria diskriminasi  menunjukkan bahwa tuduhan ormas tidak berdasar sama sekali. Tidak ada pembedaan untuk kaum muslim. Karena sebagian besar karyawan adalah penganut muslim. Mereka yang memenuhi kriteria dipersilakan untuk mengikuti ibadah umroh sejak tahun 2012.

Saya kemudian tertantang untuk buktikan lebih dalam, karena masih saja ada tuduhan bilang untuk posisi tertentu diskriminasi. Saya malah semakin kaget. Saya lihat di RCTI jajaran direksi juga muslim

Saya salut meski banyak pihak berkata-kata bahwa dia diskriminasi dan lain-lain. Tidak langsung ditanggapinya dengan reaktif. Tapi ternyata data-data telah berbicara berbeda. Dari kejadian ini saya malah semakin mengenal HT sebagai seorang yang prulal. Namun dia tak pernah bicara hal tersebut. Atau tidak menyombongkan diri dengan kebesarannya. Salut untuk HT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun