[caption id="attachment_398293" align="aligncenter" width="300" caption="deklarasi Partai Perindo/foto : tempo"][/caption]
Di Gianyar, Bali ada fenomena menarik yang patut kita cermati bersama. Beberapa kader Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-Perjuangan) di Gianyar menyatakan bergabung ke partai yang didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo yaitu Partai Perindo.
Padahal,Bali adalah basis terkuat partai berlambang banteng ini.
Gianyar adalah kota kecil di luar Denpasar yang sangat cepat perkembangannya. Kota ini punya luas 368 km persegi dengan penduduk sekitar 500 ribu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2011 kota ini mencapai Rp 209.36 miliar. Mungkin lebih banyak yang lebih mengenal celuk, sukawati atau pantai lebih.
Sebagai awam yang suka mencermati politik saya hanya bisa menerka-nerka dari jauh. Kenapa ada banyak kader Partai moncong putih yang pindah haluan. Padahal partai ini dikenal dengan para pemilih tradisionalnya. Pemilih yang militan.
Menurut saya, kenapa kader tersebut bisa pindah partai pertama karena aspirasi yang tidak tersalurkan dengan baik. Aspirasi adalah kata kunci dalam berpartai, orang berpartai karena ingin menyalurkan aspirasinya.
Kedua partai ini memberi nafas baru dalam politik Indonesia. Semangat baru dalam berpolitik, dalam berbuat pada bangsa. Dengan perjuangannya “Untuk Indonesia Sejahtera”. Sama-sama untuk wong cilik. Pembedanya Partai Perindo ingin wong cilik bisa menjadi orang besar. Kenapa saya simpulkan hal tersebut, karena dalam berita-berita inti perjuangan Perindo adalah memperjuangkan masyarakat dibawah agar kesenjangan bisa menyempit. Sehingga penggerak ekonomi bisa lebih banyak.
Diluar itu posisi Perindo saat ini terbilang seksi dengan kader-kader muda. Yang pasti akan kerja keras untuk menyusun basisnya di daerah masing-masing.
Tentu setiap orang punya alasan masing-masing untuk menentukan wadah perjuangannya. Saya menilai sebagai Partai Baru Perindo memberi angin segar bagi para pejuang politik dinegeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H