Aku masih pancasila Tuan!!! aku masih berketuhanan yang maha esa
masih memiliki adab, memiliki malu, aku juga masih memiliki akal sehat
aku tidak berkhianat, aku juga masih patuh dan taat tetapi maaf tidak kepada Tuan
tertanam sejak usia dini oleh pelukan ibu pertiwi, oleh kasih surgawi
dan lihat....lihatlah oleh tuan, apa yang bisa kalian saksikan maka saksikan
dari aku seorang santri yang berjalan di atas serakan sampahÂ
Aku masih pancasila Tuan!!! aku masih berkemanusiaan adil beradab
memerdekakan hak, bukan sedang merongrong kuasa Tuan
sebab aku tidak ada urusan dengan pribadimu selain kuasamu yang biadab
otak kotor dan mesum mu yang tiada norma, dan lakumu yang tak menunjukan kemanusiaan
coba saja tuan menghadap kaca, ada bisikan disana "turunlah segera agar tak terkutuk binasa"
ada gambar disana, ya...itu gambar simbol keserakahan dan lupa ingatan
Aku masih pancasila Tuan,,,aku berdiri disini untuk menjaga kesatuan republik indonesia
aku ingin melihat kemajemukan bangsa, untuk satu pengharapan
bukan untuk memperpecah belah, bukan untuk kudeta
seperti tuan yang cuma memperkaya diri dan keluarga
yang perduli dan membela hanya dari golongannya saja
golongan anjing, babi dan binatang tak punya otak
Aku masih pancasila Tuan,,,aku berdiri disini menuntut jiwa pemimpin yang tak lagi hikmat
aku berdiri disini mengajak tuan berdiskusi tentang nasib bangsa ini
tapi tuan malah sembunyi, tapi tuan malah menutup telinga, Tuan seperti kuda tuli
kuda yang ditutup telinga dan matanya
dan hanya berjalan ketika cambut memecut tubuh tuan
Aku masih pancasila Tuan, dan ini syair kelima ku
mengutamakan keadilan, sosial  untuk kemanusiaan yang berdiri untuk bangsa ini
bukan sekedar melempar tai atau air kencing untuk meracuni tanah pertiwi
aku dan tuan jelas tergambar perbedaan antara liberal dan nasional
antara aristokrasi dan demokrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H