Dalam karir bajak lautnya, Anne Bonny bersahabat dengan Mary Read, mereka berdua menjadi otak dari banyak penyerangan. Dari mulai penyerangan terhadap kapal-kapal nelayan kecil hingga kapal-kapal pedagang besar. Pada bulan Oktober 1720, Calico Jack beserta krunya berhasil ditangkap oleh pemburu bajak laut. Mereka diserahkan ke pemerintah dan akhirnya dieksekusi. Namun, Anne Bonny dan Mary Read tidak dieksekusi karena pada saat mereka ditangkap, mereka ketahuan sedang hamil. Eksekusi mereka berdua ditunda sampai mereka melahirkan.
Akhirnya Mary Read meninggal pada tanggal 28 April 1721, di sebuah penjara di Jamaica pada saat proses melahirkan. Namun tidak ada catatan tentang kematian Anne Bonny, apakah dia dibebaskan atau dieksekusi. Namun terdapat sebuah sumber yang menyatakan bahwa keturunan Anne Bonny mengatakan bahwa ayahnya menebus Anne Bonny dan membawanya kembali ke Charleston, kemudian dia melahirkan anak Rackham yang kedua. Lalu pada 21 Desember 1721, Anne Bonny menikah lagi dengan Joseph Burleigh dan memiliki 8 anak. Anne Bonny meninggal di Carolina Selatan di usia 82 tahun dan dikuburkan pada tanggal 25 April 1782.
Sayyida Al-Hurra
Sayyida Al-Hurra merupakan nama terkenalnya setelah menjadi bajak laut. Nama aslinya adalah Lalla Aicha Binti Ali Ibn Rashid Al-Alami. Sayyida Al-Hurra lahir pada tahun 1485 di Granada, Spanyol. Dia lahir dari keluarga bangsawan, yang membuatnya bisa mendapatkan pendidikan yang baik pada waktu itu. Sampai pada masa Reconquista, Sayyida beserta keluarganya harus terkena pengasingan paksa keluar dari Granada. Atas kejadian jatuhnya Granada, Sayyida bersumpah untuk melakukan balas dendam, dia berniat mengambil kembali Andalusia.
Setelah memutuskan menjadi bajak laut, Sayyida langsung berhubungan dengan bajak laut terbesar di Turki, Khairuddin Barbarossa. Walaupun Sayyida Al-Hurra merupakan bajak laut dari pihak yang bersebrangan, tetapi orang-orang Kristen mengakui dan menghormatinya, dia dihormati sebagai ratu yang memiliki kekuasaan atas Laut Mediterania.
Sayangnya karir Sayyida Al-Hurra jatuh ketika dia sedang besar-besarnya. Dia jatuh karena dikhianati orang dalam, dia digulingkan oleh menantu laki-lakinya bernama Muhammad Al-Hassan Al-Mandri. Namun Sayyida Al-Hurra tidak melawan kemudian menyerah dan memilih pensiun di Chefchaouen, sebuah kota di Maroko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H