Mohon tunggu...
Rudy Hidayat
Rudy Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta || 20107030146

Hanya melakukan apa yang disukai selama tidak melanggar aturan dan yang menjadi kewajiban, selebihnya tidak ada.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Para Bajak Laut Wanita Paling Terkenal di Dunia

17 April 2021   13:58 Diperbarui: 17 April 2021   14:19 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam karir bajak lautnya, Anne Bonny bersahabat dengan Mary Read, mereka berdua menjadi otak dari banyak penyerangan. Dari mulai penyerangan terhadap kapal-kapal nelayan kecil hingga kapal-kapal pedagang besar. Pada bulan Oktober 1720, Calico Jack beserta krunya berhasil ditangkap oleh pemburu bajak laut. Mereka diserahkan ke pemerintah dan akhirnya dieksekusi. Namun, Anne Bonny dan Mary Read tidak dieksekusi karena pada saat mereka ditangkap, mereka ketahuan sedang hamil. Eksekusi mereka berdua ditunda sampai mereka melahirkan.

Akhirnya Mary Read meninggal pada tanggal 28 April 1721, di sebuah penjara di Jamaica pada saat proses melahirkan. Namun tidak ada catatan tentang kematian Anne Bonny, apakah dia dibebaskan atau dieksekusi. Namun terdapat sebuah sumber yang menyatakan bahwa keturunan Anne Bonny mengatakan bahwa ayahnya menebus Anne Bonny dan membawanya kembali ke Charleston, kemudian dia melahirkan anak Rackham yang kedua. Lalu pada 21 Desember 1721, Anne Bonny menikah lagi dengan Joseph Burleigh dan memiliki 8 anak. Anne Bonny meninggal di Carolina Selatan di usia 82 tahun dan dikuburkan pada tanggal 25 April 1782.

Sayyida Al-Hurra

Sayyida Al-Hurra (sumber: thathistorynerd.com)
Sayyida Al-Hurra (sumber: thathistorynerd.com)

Sayyida Al-Hurra merupakan nama terkenalnya setelah menjadi bajak laut. Nama aslinya adalah Lalla Aicha Binti Ali Ibn Rashid Al-Alami. Sayyida Al-Hurra lahir pada tahun 1485 di Granada, Spanyol. Dia lahir dari keluarga bangsawan, yang membuatnya bisa mendapatkan pendidikan yang baik pada waktu itu. Sampai pada masa Reconquista, Sayyida beserta keluarganya harus terkena pengasingan paksa keluar dari Granada. Atas kejadian jatuhnya Granada, Sayyida bersumpah untuk melakukan balas dendam, dia berniat mengambil kembali Andalusia.

Setelah memutuskan menjadi bajak laut, Sayyida langsung berhubungan dengan bajak laut terbesar di Turki, Khairuddin Barbarossa. Walaupun Sayyida Al-Hurra merupakan bajak laut dari pihak yang bersebrangan, tetapi orang-orang Kristen mengakui dan menghormatinya, dia dihormati sebagai ratu yang memiliki kekuasaan atas Laut Mediterania.

Sayangnya karir Sayyida Al-Hurra jatuh ketika dia sedang besar-besarnya. Dia jatuh karena dikhianati orang dalam, dia digulingkan oleh menantu laki-lakinya bernama Muhammad Al-Hassan Al-Mandri. Namun Sayyida Al-Hurra tidak melawan kemudian menyerah dan memilih pensiun di Chefchaouen, sebuah kota di Maroko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun