Kata anime berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang dibaca menjadi anime-shon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi anime. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi produksi Jepang dan non Jepang.
Banyak orang menyangka kalau anime yang pertama di dunia itu adalah Astro Boy. Padahal bukan, anime pertama yang tercatat dalam sejarah itu ternyata sudah ada jauh sebelum Astro Boy muncul. Pada tahun 1907 ada animasi pendek Katsudo Shashin yang menggambarkan seorang anak kecil sedang menulis disebuah papan tulis yang kemudian memberi salam hormat dengan cara mengangkat topi. Animasi ini hadir sangat jauh sebelum Astro Boy, dimana Astro Boy muncul pada tahun 1963.
Namun karena animasi tahun 1907 tersebut durasinya terbilang sangat pendek yaitu hanya berdurasi 3 detik, akhirnya banyak yang menganggap kalau animasi ini belum bisa disebut sebagai anime. Jadi bagi beberapa orang, anime pertama baru muncul sepuluh tahun setelahnya, di tahun 1917 dengan judul Mukuzo Genkanban No Maki yang disutradarai oleh Oten Shimokawa.
Anime Mukuzo Genkanban No Maki ini walaupun durasinya hanya 8 menit, tapi Oten Shimokawa mengatakan bahwa pengerjaannya membutuhkan waktu sampai enam bulan lamanya. Di tahun yang sama pada tanggal 30 Juni 1917, muncul anime lain berjudul Namakura Gatana karya Junichi Kouchi. Anime tersebut berdurasi sekitar 4 menit yang bercerita tentang seorang samurai bodoh yang memakai pedang tumpul. Kemudian pada tahun 1918 muncul anime lain berjudul Urashima Taro karya Seitaro Kitayama yang berisi cerita rakyat Jepang tentang seorang nelayan dan putri laut.
Berkat karya-karya tersebut, akhirnya Oten Shimokawa, Junichi Kouchi, dan Seitaro Kitayama dianggap sebagai generasi pertama animator Jepang dan dianggap sebagai bapak anime.
Pada era Perang Dunia II dirilis sebuah anime berjudul Momotaro No Umiwashi pada tahun 1943, yang kemudian disusul dengan Momotaro Umi No Shinpei pada tahun 1945 karya sutradara Mitsuya Seo. Anime ini sebenarnya merupakan film propaganda pesanan Departemen Angkatan Laut Jepang. Momotaro Umi No Shinpei berdurasi 74 menit, bersetting di Pulau Sulawesi, Indonesia. Bercerita tentang penjajahan Jepang tetapi versi dari propaganda mereka.
Kemudian berdirilah stasiun Toei Animation pada tahun 1948 yang membuat jumlah anime menjadi lebih banyak, tahun 1958 akhirnya mereka merilis anime berwarna pertama berjudul The Tale Of The White Serpent. Lalu anime Astro Boy rilis pada tahun 1963 yang membuat anime semakin populer di dunia. Astro Boy juga menjadi anime pertama yang didubbing ulang ke dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia sendiri, anime pertama kali masuk sekitar 1970-an yang tayang di TVRI berjudul Wanpaku Omukashi Kumu-Kumu. Seiring bermunculannya stasiun televisi di Indonesia, makin banyak pula anime ditanyangkan. Anime paling legendaris seperti Doraemon yang tayang di RCTI bahkan masih tayang sampai sekarang, ada anime Remi juga, kemudian ada Magic Knight Rayearth. Pada tahun 1995 stasiun televisi Indosiar berdiri, mereka juga banyak menayangkan anime seperti Dragon Ball. Selain kedua stasiun televisi tersebut, masih banyak stasiun televisi yang menayangkan anime seperti TV7 yang menayangkan Captain Tsubasa. Masih banyak anime yang ditayangkan di Indonesia seperti Inuyasha, Naruto, One Piece, dan lainnya.
Sampai pada sekitar tahun 2010-an, anime di stasiun televisi mulai berguguran karena kalah saing dengan acara musik yang tayang di pagi hari. Seiring berjalannya waktu dan teknologi semakin maju, kini banyak anime yang sudah dirilis dan dapat ditonton secara legal lewat berbagai media streaming, dengan kualitas animasi yang semakin jernih dan lebih baik.
Anime telah menjadi hiburan bagi anak-anak Jepang sejak tahun 1960-an dan telah diekspor ke seluruh dunia. Banyak judul anime populer yang tidak hanya dicintai anak-anak, tetapi juga begitu disukai oleh orang-orang dewasa.
Seri anime Pokemon telah menjadi bukti kesuksesan dari animasi Jepang di luar negeri. Anime Pokemon telah berhasil diterjemahkan ke dalam 30 bahasa serta dirilis di 45 negara dan area di seluruh dunia. Bahkan seri ketiga dari anime ini membukukan pemasukan box office sekitar 38 miliar Yen, atau dua kali lipat daripada pendapatannya di Jepang sendiri. Pendapatan kotor globalnya sendiri, termasuk produk-produk turunannya, diestimasikan mencapai 3 triliun Yen.