Franois L'Olonnais disebut sebagai bajak laut paling kejam dan gila di laut Karibia. Kabarnya dia pernah membelah dada seorang musuhnya, mengambil jantungnya kemudian memakannya.
Franois L'Olonnais lahir di pada tahun 1630 di kota tepi pantai Les Sables-d'Olonne, Prancis Barat dengan nama Jean David Nau. L'olonnais pertama kali tiba di laut Karibia pada tahun 1650-an. Pada saat masih muda dia dibawa dan dipekerjakan sebagai pelayan kuli kontrak. Kemudian dia mengganggur pasca kontraknya habis serta berakhirnya masa perbudakan pada tahun 1660. Dari saat itu dia mulai perjalanan dari pulau ke pulau sampai akhirnya dia tiba di Saint-Domingue yang merupakan koloni Perancis di pulau Hispaniola, dan dia disana memutuskan untuk menjadi seorang bajak laut.
Pada masa hidup Franois L'Olonnais, Prancis dan Spanyol sering kali bertempur satu sama lain. Terutama pada perang Devolusi yang terjadi pada tahun 1667 sampai 1668. Perang Devolusi dipicu karena Prancis memperoleh Sundgau (sebuah wilayah yang terletak di sebelah selatan region Alsace, Prancis bagian timur) dan memotong akses Spanyol ke Belanda dari Austria dalam negosiasi untuk Perdamaian Westfalen pada tahun 1648, yang mengarah pada perang terbuka antara Prancis dan Spanyol.
Setelah mendapat kapalnya sendiri dari Gubernur Tortuga, Franois L'Olonnais sering menyerang kapal-kapal yang membawa supply dari Spanyol Hindia Barat dan Spanyol Utama yang membuatnya memperoleh reputasi kekejaman yang begitu besar. Ada satu masa pada karir bajak lautnya dimana dia pernah terdampar di pantai daerah Mexico. Setelah sampai di pantai, datanglah tentara Spanyol dan membantai hampir semua kru Franois L'Olonnais. Untungnya Franois L'Olonnais berhasil lolos dari serangan tersebut dengan cara melumuri seluruh wajah serta badannya dengan darah dari para krunya yang sudah tewas, kemudian dia sembunyi di balik tumpukan mayat-mayat krunya. Insiden tersebut membuat Franois L'Olonnais semakin membenci Spanyol.
Setelah pasukan tentara Spanyol pergi, dia mengambil baju salah seorang tentara Spanyol yang sudah tewas kemudian memakainya. Dia kemudian berlayar ke Kuba, Gubernur Havana yang mengetahui hal tersebut segera mengirimkan pasukan untuk menangkap Franois L'Olonnais beserta krunya. Namun sebaliknya, Franois L'Olonnais berhasil menangkap pasukan yang ingin menyerangnya. Dia membantai seluruh pasukan musuh dan membiarkan satu orang hidup untuk kembali dan mengirimkan pesan pada Gubernur : "Tidak ada seperempat untuk setiap orang Spanyol yang ditemui L'Olonnais".
Pada bulan September 1667 dia kembali ke wilayah Tortuga bersama dengan armada kecilnya yang terdiri dari para krunya yang masih hidup dan para mantan budak yang ada disana. Dia menyerang kota-kota Spanyol di sekitar Danau Maracaibo. Di Tortuga, Franois L'Olonnais berhasil menyandera satu kota, kemudian menuntut makanan pada pemerintah Spanyol disana. Dia menyiksa para tahanan untuk membuat mereka memberitahunya di mana mereka menyembunyikan harta karun mereka.
Kelompok bajak laut Franois L'Olonnais selalu berpindah-pindah kota, dari Maracaibo, lalu ke Gibraltar, terus berpindah dari kota satu ke kota lainnya. Yang pasti setiap Franois L'Olonnais dan krunya singgah di satu kota, mereka akan membunuh, menyiksa, dan memperkosa penduduk kota disana.
Pada awal tahun 1668, Franois L'Olonnais berniat kembali ke Spanyol Utama. Dia berhasil mengumpulkan sekitar 700 kru bajak laut yang kejam dan menakutkan kemudian berlayar. Mereka menjarah di sepanjang pantai Amerika Tengah. Dia menangkap galleon Spanyol di lepas pantai Trujillo, tetapi tidak banyak yang dijarah. Kemudian Mereka berlayar ke selatan tetapi terdampar di Punta Mona.
Franois L'Olonnais dan krunya merupakan bajak laut yang tangguh. Namun ketika kapal mereka mulai karam, mereka akan langsung diperangi oleh pasukan tentara Spanyol dan juga para penduduk setempat. Karena penyerangan terus menerus tersebut membuat pasukan bajak laut Franois L'Olonnais jumlahnya semakin berkurang.
Sampai pada suatu waktu, ketika Franois L'Olonnais akan menyerang pangkalan Spanyol di San Pedro, sayangnya Franois L'Olonnais berhasil dipukul mundur dan kapalnya terdampar di pantai sekitar Haiti. Kapal Franois L'Olonnais mengalami kerusakan dan tidak dapat diperbaiki, akhirnya Franois L'Olonnais bersama dengan para krunya memutuskan untuk mencari makan ke dalam pulau.
Seperti kena karma, disana Franois L'Olonnais dan krunya ditangkap oleh suku Indian Kuna di Darien, dan hanya satu orang yang selamat. Menurut satu orang yang selamat tersebut Franois L'Olonnais ditangkap, dipotong-potong, dimasak di atas api dan dimakan.
Franois L'Olonnais ini katanya merupakan penyiksa yang sangat ahli, tehnik siksaannya yang paling terkenal diberi nama "Woolding". Kepala seorang korban akan di ikat dengan kencang sampai bola mata korban keluar.
Franois L'Olonnais sangat terkenal pada masanya karena kekejamannya, dan sangat ditakuti oleh orang-orang Spanyol yang sangat membencinya. Dia mungkin akan lebih dikenal hari ini jika dia tidak diikuti dalam sejarah oleh Henry Morgan , Orang Terbesar dari Privateers. Nama Morgan, terdapat pada satu halaman dari buku Franois L'Olonnais pada tahun 1668 ketika dia menyerang Danau Maracaibo yang masih belum pulih . Selain itu Morgan sangat dicintai oleh orang Inggris yang melihatnya sebagai pahlawan, sangat Franois L'Olonnais yang tidak pernah sangat dihormati di negara asalnya, Prancis.
Franois L'Olonnais berperan sebagai simbol pengingat akan realitas pembajakan, bahwa tidak seperti yang diperlihatkan dalam film-film, dia bukanlah pangeran bangsawan yang ingin membersihkan nama baiknya, melainkan monster sadis yang tidak memikirkan pembunuhan massal jika itu memberinya satu ons emas. Bajak laut yang paling nyata lebih seperti Franois L'Olonnais, yang menemukan bahwa menjadi pelaut yang baik dan pemimpin karismatik dengan sifat keji bisa membawanya jauh ke dunia pembajakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H