Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mungkinkah Airin Tersangka?

28 November 2013   14:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skenario ini dibuat agar Airin selamat. Berbagai rekam jejak Airin, baik dalam  konteks pengarahan pemenang tender, aliran fee proyek hingga berbagai kemudahan-kemudahan lain yang berkaitan dengan sang suami atau usaha yang berafiliasi pada keluarganya, dihapus dari otak bawahan saat ditanya KPK atau pengadilan. Targetnya jejak Airin "menghilang" saat dilakukan pelacakan oleh penyidik KPK.

Skenario ini dibuat agar Keterlibatan Airin hanya sampai kepada level "mengetahui" hingga KPK sulit menyeret Airin ke pengadilan. Anak buah Airin dipaksa menjadi martir (berkorban) hingga kemudian Airin "lulus" dari tuduhan adanya penyimpangan jabatan. blesss...sssss,  selamatlah Airin...

Kedua, kelambanan penanganan kasus juga merupakan salah satu skenario Airin agar masyarakat dan media massa perlahan mulai melupakan kasus yang sempat menyita perhatian publik sejak Oktober lalu.

Sudah wataknya jika masyarakat bertabiat pelupa terhadap satu kasus yang terjadi di negara ini. Bukan semata salah masyarakat.

Di negara ini berbagai kasus datang silih berganti sehingga untuk mengikuti hingga habis, membutuhkan komitmen dan tenaga yang ekstra.

Belum lagi upaya perlawanan opini yang cukup massif dilakukan oleh pembela Airin. Salah satunya dengan membangun koalisi dengan oknum media massa yang haus suap. Salah satu peran media adalah dengan tidak memberitakan/mengurangi volume pemberitaan keberlanjutan kasus Airin dan memblow-up isu baru hingga menjadi pembicaraan publik.  Yang tadinya media itu memajang dan memberitakan kasus ini dihalaman-halaman awal, perlahan ditaruh di halaman kedua, esoknya ketiga, dan seterusnya. Akhirnya, kasus Airin perlahan menguap dari pantauan media ibarat embun di pagi hari.

Praktik ini bukan rahasia umum, tapi sudah menjadi pengetahuan umum di masyarakat.

Nah, karena mengetahui kelemahan ini bisa saja skenario tersebut dilakukan tim konsultan Airin agar KPK memperlambat pengusutan kasus hingga perlahan-lahan masyarakat lupa kasus Airin dan acuh karena muncul kasus lain yang lebih menarik.

Padahal, Milan Kundera, penyair berkebangsaan Ceko mengatakan jika perjuangan melawan kekuasaan/pemerintah adalah perjuangan "melawan lupa".

Lupa atas kasus Airin dan Atut kakak iparnya sebagai lokomotif gerbong dinasti penguasa di Banten yang diduga berlumuran lumpur korupsi.

Kedua skenario ini, sebagaimana kutipan tulisan di atas bisa saja salah, bisa juga kemungkinan seribu persen benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun