Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perempuan bolehkah Melawan?

24 November 2013   14:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi sendiri menyerukan kepada umat perempuannya untuk banyak belajar kepada wanita yang satu ini. Malah Nabi menyatakan dengan tegas bahwa siapapun yang bisa menjalani hidup dengan sikap penuh ketundukkan pada Allah akan diganjar surga.

Jadi bukan soal tunduk pada suami atau doktrin yang berakar kuat dari tradisi yang mengekang. Sebaliknya. Ketaatan itu mesti dipraktikkan secara kritis dan terukur. Meskipun resiko yang dihadapi berupa kematian sekalipun.

Kembali kedalam konteks gugatan yang dilakukan oleh Soekarno. Jika Bung Karno saja berani melawan penjajah yang berbeda kulit, muka dan badan-- mengapa generasi penerusnya tidak???

Setidaknya, menghapuskan ketidakadilan, penjajahan serta penindasan bisa dilakukan dalam lingkup terkecil sekalipun yaitu keluarga.

Jika kaum perempuannya mampu menbebaskan diri dari belenggu penjara rumah tangga tersebut, niscaya perempuan itu turut menyumbang kemerdekaan bagi sebuah generasi selanjutnya.

Mengapa demikian??? Karena ditangan perempuan itu seorang anak mendapat pelajaran hidup yang paling pertama terutama soal keadilan serta kesetaraan sesama mahluk Tuhan.

Rudygani

Manusia biasa yang mencoba luar biasa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun