Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Psikologis Kakak dan Adik Ipar (Atut-Airin)

10 Desember 2013   12:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:06 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca Psikologis Atut-Airin

Desakan publik agar KPK menuntaskan kasus korupsi di Banten kian berhembus kencang.
Pasalnya, kasus korupsi yang melibatkan jaringan keluarga ini sangat menarik untuk dikaji.

Tidak saja dalam konteks politik praktis: namun juga menarik sebagai kajian dari perspektif psikologi politik. Mengapa??

Pertama, membaca kasus Atut-Airin artinya membaca kompleksitas psikologi kedua manusia tersebut.

Ditambah, keduanya merupakan seorang mahluk hidup yang sama dengan kebanyakan orang. Secara naluri, meminjam istilah Sigmund Freud, keduanya sama-sama memiliki id, ego dan super ego.

Naluri itulah yang kemudian bisa dibaca kepada dua orang penguasa yang juga kakak dan adik ipar tersebut.

Kedua, membaca Atut-Airin artinya membaca motivasi mereka berdua-- jika benar dugaan KPK bahwa Atut-Airin korupsi--maka bisa dianalisa motivasi keduanya melakukan kejahatan tersebut.

Yang jelas, masing-masing motif dan situasi yang terjadi berbeda. Walaupun tindakannya sama "mengemplang uang rakyat" untuk kekayaan pribadi dan kelompoknya-- dalam konteks psikologi, situasi dan faktor yang mendorong tindakan korupsi itu dapat dianlisa secara sederhana.

Nah, dari situlah kemudian kita bisa menganalisa motif korupsi sesuai situasi dan kondisi yang melatar belakangi Atut-Airin mengemplang uang.

Menurut Freud, manusia memiliki tiga struktur kepribadian yang terdiri dari, Id (aspek bilogis), ego (psikologis) dan super ego (sosiologis).

Freud menggambarkan, pada tahap pertama, Id dibawa sejak manusia lahir. Id tidak terpengaruh dengan dunia obyektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun