Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SBY, Tirulah Mandela

6 Desember 2013   13:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mandela merupakan presiden pertama yang berasal dari kulit hitam.

Saat menjabat sebagai presiden, Mandela tetap bersahaja. Tidak bergelimangan harta dan memfokuskan pada peningkatan kesejahteraan warga Afsel melalui upaya pemberantasan kemiskinan, reformasi lahan, peningkatan pelayanan kesehatan, dan membentuk komisi kebenaran dan rekonsiliasi untuk mendamaikan masa lalu warga Afsel terkait persoalan HAM.

Berbagai ajaran Mandela-pun menginpirasi negara-negara Afrika lainnya.

Mereka menganggap Mandela merupakan sosok bersahaja yang mampu melakukan lompatan imajiner kepada jutaan warga Afrika yang ketika itu dinilai terbelakang.

Pemikiran Mandela menyebar hingga dunia mengganjarnya sebagai "Tokoh Perdamaiaan" dunia.

Dalam dunia politik, keluwesan dan kepiawaiaannya merangkul kawan dan lawan merupakan contoh yang patut diapresiasi.

Bahkan, Mandela tak mendendam kepada lawan-lawan politik yang jelas-jelas telah memenjarakan dirinya di masa lalu.

Mandela memilih merangkul musuh-musuhnya dan mengajak mereka bekerjasama membangun Afsel.
Pemikirannya itulah yang lantas menjadikan Mandela sosok negarawan yang membuatnya dijuluki "Bapak Bangsa".

Setelah 5 tahun berkuasa sebagai presiden (1994-1999) Mandela menolak untuk dicalonkan kembali sebagai presiden Afrika Selatan.

Walaupun pada masa itu, ketokohan Mandela tak tertandingi oleh lawan maupun sekutu politiknya.

Sikap kenegarawanan Mandela lantas dipuji bukan saja oleh warga Afsel, tapi mendapat simpatik warga Dunia hingga kemudian Mandela tak lagi muncul pasca penyakit yang dideritanya sejak tahun 2004 silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun