Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia di China

Penulis adalah Warga Negara Indonesia yang saat ini bekerja dan tinggal di Beijing, China. Penulis ingin membagikan hal-hal menarik di Tiongkok berdasarkan perspektif yang objektif bagi pembaca di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kebijakan Ekonomi Tiongkok Tentukan Kiblat Ekonomi Dunia

16 Oktober 2024   14:12 Diperbarui: 16 Oktober 2024   14:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi ekonomi global yang terus berubah saat ini, setiap langkah ekonomi yang diambil Tiongkok akan mempengaruhi kiblat ekonomi dunia. Baru-baru ini, pemerintah Tiongkok berturut-turut meluncurkan serangkaian kebijakan moneter penting dan paket kebijakan fiskal tambahan.

 Langkah ini tidak hanya menimbulkan efek positif di pasar domestik, namun juga memicu diskusi hangat di komunitas internasional. Rangkaian kebijakan ini dianggap sebagai langkah yang ampuh bagi Tiongkok untuk menjawab tantangan perekonomian saat ini dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada akhir bulan September, kebijakan moneter yang diumumkan oleh Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) menjadi sebuah booster yang langsung meningkatkan sentimen positif investor. 

Setelah mengalami gejolak pasar, investor menaruh harapan besar terhadap pemerintah Tiongkok akan peluncuran rencana stimulus fiskal yang lebih kuat. Pada tanggal 12 Oktober, Menteri Keuangan Tiongkok Lan Fo'an menjelaskan secara rinci sebuah paket kebijakan tambahan.

 Paket stimulus Tiongkok telah mendatangkan optimisme di kalangan pelaku pasar komoditas dan akan mendorong kenaikan harga logam dan saham pertambangan global, mengingat negara tersebut adalah konsumen logam terbesar di dunia.

 Pasar saham Asia menguat pada awal perdagangan 14 Oktober, yang menunjukkan sentimen positif investor terhadap kebijakan fiskal tambahan Tiongkok. 

Goldman Sachs merilis laporan pada tanggal 13 Oktober yang mengatakan bahwa dikarenakan rencana stimulus pemerintah Tiongkok baru-baru ini, Goldman Sachs telah menaikkan perkiraan pertumbuman ekonomi Tiongkok untuk tahun 2024 dari 4,7% menjadi 4,9%.


Paket kebijakan tambahan yang diluncurkan Tiongkok kali ini berfokus untuk menstabilkan pertumbuhan, memperluas permintaan domestik, dan mengurangi risiko yang mencakup aspek-aspek berikut:

Pertama, meningkatkan batas utang pemerintah daerah dalam skala yang lebih besar, dan mendukung pemerintah daerah untuk mengatasi risiko-risiko potensial. Dengan mengurangi utang, pemerintah daerah memiliki lebih banyak ruang untuk mendorong pembangunan dan melindungi penghidupan masyarakat.

Kedua, menerbitkan obligasi negara yang dikhususkan mendukung bank-bank besar milik negara dalam mengisi kembali modal inti mereka, meningkatkan kemampuan bank-bank tersebut untuk menahan risiko dan memberikan kredit, serta melayani perkembangan ekonomi riil dengan lebih baik.

Ketiga, memanfaatkan obligasi khusus pemerintah daerah, dana khusus, kebijakan pajak dan instrumen keuangan lain untuk mendukung stabilisasi pasar properti.

Keempat, meningkatkan dukungan dan jaminan bagi sejumlah kelompok sosial yang penting. Tiongkok telah mengeluarkan subsidi hidup sebanyak satu kali kepada masyarakat yang membutuhkan sebelum peringatan Hari Nasional-nya yang ke-75. Pada langkah selanjutnya, Tiongkok akan meningkatkan beasiswa dan bantuan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas konsumsi mereka secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun