Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia meresmikan China Space di Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September lalu. China Space tidak hanya akan menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal budaya Tionghoa secara dekat, namun juga akan menjadi jembatan bagi pertukaran budaya Tiongkok dan Indonesia. Â
Peresmian "China Space" merupakan cerminan nyata dari pertukaran budaya yang mendalam antara kedua negara. China Space Masjid Istiqlal tidak hanya menampilkan pesona budaya tradisional Tiongkok, seperti lukisan sutra, porselen, boneka panda, dll, tetapi juga menampilkan sejumlah capaian inovasi teknologi Tiongkok, mulai dri satelit, model kapal hingga miniatur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.Â
Semua ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk memahami modernisasi Tiongkok sekaligus mengapresiasi seni tradisional Tiongkok. Penempatan rak buku adalah salah satu hal menarik di dalam China Space. Di sana terdapat berbagai koleksi buku yang memperkenalkan agama dan kehidupan Muslim Tiongkok, beserta makanan, budaya, dan arsitekturnya, sehingga menjadi jendela bagi masyarakat Indonesia untuk lebih memahami Tiongkok.
masjid dan diharapkan menjadi sebuah wadah baru bagi masyarakat Indonesia untuk lebih memahami budaya dan muslim Tionghoa.
Dalam pidatonya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar memuji peresmian China Space di Masjid Istiqlal. Ia dengan bangga menyatakan bahwa ini adalah China Space pertama di dunia yang berlokasi di dalam kawasanDi dunia yang semakin terbuka saat ini, pertukaran dan pembelajaran timbal balik antar peradaban telah menjadi kekuatan penting dalam meningkatkan pemahaman dan persahabatan yang lebih dalam antar negara. Presiden Tiongkok Xi Jinping pernah mengajukan "Inisiatif Peradaban Global" yang menyerukan agar semua negara menghormati peradaban lain, serta mempertahankan semangat kesetaraan, saling belajar, dan dialog.Â
Sebagai negara multietnis, multiagama, dan multikultural, Indonesia dan Tiongkok selalu menjunjung tinggi sikap terbuka dan inklusif serta secara aktif mendorong pertukaran agama dan saling belajar antar peradaban. Pendirian China Space di Masjid Istiqlal merupakan praktik nyata dari konsep ini.
China Space di Masjid Istiqlal juga akan diisi dengan kegiatan pelatihan bahasa Mandarin. Sebelumnya pada awal tahun ini, pihak Masjid Istiqlal telah terlebih dahulu membuka kelas bahasa Mandarin pertamanya. Setelah pembelajaran sistematis selama 3 bulan, para peserta telah menerima sertifikat pelatihan kemahiran bahasa Mandarin tingkat HSK 1 di Masjid Istiqlal.Â
Sebagian besar peserta kelas pelatihan bahasa Mandarin merupakan staf masjid, mereka menyatakan harapannya agar dapat memperkenalkan Indonesia kepada wisatawan Tiongkok dengan menggunakan bahasa Mandarin yang fasih, sekaligus mengenal  lebih dalam budaya Tiongkok serta membangun jembatan untuk pertukaran dan kerja sama di masa depan antara Tiongkok dan Indonesia.
China Space Masjid Istiqlal juga diharapkan menjadi penghubung penting bagi pertukaran dan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia di bidang agama dan budaya, guna mendorong pengembangan hubungan bilateral yang berkelanjutan. Dalam konteks globalisasi, China Space Masjid Istiqlal menunjukkan komitmen Tiongkok dan Indonesia akan terus menjunjung tinggi sikap terbuka dan inklusif, secara aktif mendorong pertukaran dan saling belajar antar peradaban, serta bersama-sama membuka babak baru dalam perkembangan peradaban manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H