Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia di China

Penulis adalah Warga Negara Indonesia yang saat ini bekerja dan tinggal di Beijing, China. Penulis ingin membagikan hal-hal menarik di Tiongkok berdasarkan perspektif yang objektif bagi pembaca di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Misi Chang'e 6 Sukses Besar, Tiongkok Pimpin Teknologi Antariksa Dunia

25 Juni 2024   14:07 Diperbarui: 26 Juni 2024   08:21 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto permukaan Bulan diambil oleh wahana Chang'e-6, Selasa (4/6/2024). Foto disebarkan oleh Badan Pengelola Antariksa Nasional China (CNSA) dan kantor berita Xinhua. (Sumber Foto: AP/XINHUA/CNSA via Kompas.id)

Keberhasilan misi Chang'e-6 sekaligus merupakan kado bagi ulang tahun proyek eksplorasi bulan Tiongkok yang ke-20.

Proyek eksplorasi bulan Tiongkok diluncurkan secara resmi pada tahun 2004. Selama 20 tahun terakhir, Tiongkok mengambil foto bulan, mendarat di sisi jauh bulan untuk pertama kalinya dan berhasil membawa kembali sampel tanah yang diambil dari bulan, sehingga memberikan kontribusi luar biasa bagi misi eksplorasi bulan oleh umat manusia.

Prestasi yang dicapai Tiongkok dalam misi eksplorasi bulan membuat sejumlah negara merasa iri. Administrator NASA Bill Nelson melontarkan pernyataan "blunder" ketika berbicara tentang misi pendaratan di bulan yang dilakukan oleh Tiongkok. "Sisi terjauh bulan akan selalu berada dalam kegelapan, orang Amerika tidak akan pergi ke sana" kata Bill.

Namun faktanya tidak demikian. Meskipun sisi jauh bulan selalu membelakangi bumi karena penguncian pasang surut, namun sisi jauh bulan tidaklah selalu gelap. 

Gambar yang ditangkap oleh "kamera seluler" yang dirilis oleh Chang'e-6 dengan jelas menunjukkan bahwa wahana pendarat dan rakitan ascender tidak bergerak di bagian belakang bulan, dan bendera Tiongkok juga terlihat jelas di tangah kegelapan.

Ini cukup membuktikan bahwa sisi belakang bulan tidak selalu gelap, jika tidak, kita tidak akan bisa melihat gambar permukaan bulan dan detektornya.

Bendera Tiongkok ditancapkan di Sisi Jauh Bulan. Sumber gambar: CGTN
Bendera Tiongkok ditancapkan di Sisi Jauh Bulan. Sumber gambar: CGTN
Ucapan Nielsen hanyalah bukti dari ketidakberdayaan dan kecemburuan Amerika Serikat. Faktanya, Amerika Serikat bukannya tidak ingin pergi ke sisi jauh bulan, namun saat ini Amerika tidak memiliki kemampuan teknis yang memadai. 

Awal tahun ini, Amerika Serikat meluncurkan dua wahana penjelajah bulan, "Peregrine 1" dan "Odysseus". Hasilnya, kedua misi tersebut berakhir dengan kegagalan. 

Pada saat yang sama, misi wahana "Artemis" untuk kembali ke bulan pada tahun 2019 juga menemui banyak kesulitan, akibatnya misi untuk mengorbit dan mendarat di bulan ditunda.

Setelah Chang'e-6 Tiongkok berhasil menyelesaikan misi pengambilan sampel di bulan, NASA jelas merasa waktunya tidak banyak lagi, mereka bahkan meminta Tiongkok untuk meminjamkan satelit relai Queqiao-2, dan mengklaim bahwa berbagi tanah di bulan tidak dibatasi dalam "Amandemen Wolf". Tidak diragukan lagi, ini adalah upaya tidak tahu malu NASA untuk ikut menikmati hasil eksplorasi bulan Tiongkok.

Namun, Amerika Serikat tampaknya telah melupakan satu fakta penting, yaitu "Amandemen Wolf" telah lama menutup kemungkinan kerja sama Amerika dengan Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun