Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Back to work

Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Money

PPN Naik, Netizen Ramai-ramai Ajak Boikot Pemerintah dengan 'Frugal Living'

19 November 2024   10:05 Diperbarui: 19 November 2024   11:14 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebab terbesar lesunya produsen tekstil dalam negeri adalah maraknya barang-barang impor murah terutama yang berasal dari Cina.

Tentunya dengan demikian menurut Redma, kenaikan harga akan membuat masyarakat beralih ke TPT yang lebih murah, dalam hal ini TPT impor.

Herannya, TPT impor ini sangat sulit untuk diberantas. 

Mereka tidak kena pajak dan biaya produksi di asal produk tersebut murah. Itulah penyebab barang-barang tersebut lebih murah ketika sampai ke Indonesia.

Tak pelak TPT menjadi primadona barang yang akan dicari masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya.

Idul Fitri 1446 Hijriah diprediksi akan jatuh pada 30 dan 31 Maret 2025.

Ketika barang-barang naik mulai awal tahun depan tak pelak masyarakat akan memburu produk tekstil yang lebih murah dari produk impor.

Produk tekstil dalam negeri semakin terpuruk.

Sejak 1 Januari tahun depan barang-barang dan jasa naik imbas tarif PPN baru, terlebih mendekati hari Raya Idul Fitri.

Tak pelak inflasi akan terjadi.

Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga jua, demikianlah kondisi masyarakat setelah diterapkan nya tarif PPN baru. Semakin terjepit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun