Berbagai alasan bisa diungkapkan mengapa wanita-wanita tersebut tidak ingin punya momongan.
Seperti wanita tersebut tidak mempunyai kesuburan, masalah kesehatan, tidak mempunyai organ reproduksi yang sempurna yang menimbulkan risiko jika mengandung atau melahirkan baik bagi ibu maupun janinnya.
Dalam kasus-kasus tertentu, cukup banyak wanita yang ingin mempunyai anak namun mereka kesulitan dengan alasan tertentu, uang untuk biaya hidup nantinya tidak menjadi masalah bagi mereka.
Alasan wanita tipe tersebut karena mereka ingin menjadi ibu yang menyalurkan kasih sayang mereka kepada anaknya, sehingga mereka tidak kesepian.
Data BPS lain menemukan lebih banyak wanita lulusan SLA yang memilih hidup childfree daripada wanita jebolan S1 dan S2.
Alasannya jelas karena lulusan SMA itu mengalami kesulitan ekonomi di tengah melambungnya biaya hidup, sehingga mereka tidak merasa mampu untuk berumahtangga atau punya anak.
Data BPS lainnya (2023) mencatat Pulau Jawa menjadi wilayah dengan wanita yang ingin childfree.
Sebagian besar mereka yang berdomisili di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Pada masa Pandemi Covid-19 dimana pemerintah membatasi ruang gerak masyarakat keluar rumah, wanita yang ingin childfree menunjukkan angka yang menurun.
Namun fenomena sebaliknya terjadi pada tahun 2020 di Jakarta dan Jawa Timur dimana prosentase wanita yang ingin childfree mengalami peningkatan.
Kondisi tersebut menimbulkan asumsi Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak warga Indonesia mengalami penurunan daya beli.