Angin segar datang dari pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Coba sebutkan dan yang kita rasakan kebijakan atau program apa saja yang membuat masyarakat pada akhirnya bisa bernafas lega.
Yang pertama, pemerintahan Prabowo-Gibran akan menepati janjinya yaitu makan siang gratis.
Sumpah ini diucapkan Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres 2024 yang lalu.
Yang kedua, di bidang kesehatan, Prabowo-Gibran akan memberikan gratis skrining kesehatan kepada masyarakat tepat pada HUT mereka.
Yang ketiga, di bidang ekonomi, Presiden Prabowo Subianto akan menghapus utang para pelaku UMKM yang sudah tidak mampu lagi membayar dan sudah jatuh tempo.
Ditunggu program berikutnya.
Dengan dihapuskannya utang para para petani dan nelayan UMKM tersebut diharapkan mereka yang bersedih dapat menjadi sehat kembali dan melanjutkan kehidupannya dengan sejahtera.
Jelas lah untuk memulai suatu usaha, masyarakat meminjam uang untuk modal usaha.
Mereka pun berusaha sekuat mungkin untuk melunasi utang ditambah bunganya.
Yang kalau sudah jatuh tempo tidak dilunasi, maka pinjaman itu semakin lama bunga berbunga. Semakin menggunung.
Maman Abdurahman, Menteri UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), mengestimasi kebijakan tersebut mencakup 1 juta pelaku UMKM dengan total Rp 10 triliun.
Apakah dengan demikian bank atau lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut rugi?
Seperti diketahui, laba suatu bank atau lembaga keuangan didapatkan dari selisih pendapatan bunga dikurangi biaya-biaya.
Ya, bank akan mendapatkan penghasilan dari bunga atas kredit yang diberikan.Â
Sementara itu Bank akan memberikan bunga atas dana yang disimpan nasabah di kantor mereka.
Simpanan masyarakat di bank yang diberikan bunga itu misalnya tabungan, deposito, atau giro.
Apabila bank memberikan bunga sebesar 3 triliun misalnya dan sebaliknya, mendapatkan penghasilan bunga dari kredit yang dipinjamkan 3,5 triliun, maka Bank tersebut mendapatkan laba sebesar Rp 0,5 triliun.
Itu laba kotornya.
Laba bersihnya adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya seperti gaji karyawan, biaya operasional, pajak, dan sebagainya.
Jika hanya sekedar berbaik hati saja, maka Bank akan rugi atau keuntungannya berkurang jika utang para UMKM itu dihapuskan.
Namun perlu diketahui, utang yang dihapuskan itu adalah kredit dari Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara).
Presiden adalah bos bank-bank Himbara tersebut.
Jadi terserah Prabowo Subianto selaku presiden untuk berbaik hati kepada rakyatnya, meringankan kesengsaraan rakyatnya.
Beberapa pengamen seiring mengatakan kepada para penumpang bus sesudah nyanyi "memberi seribu dua ribu tak membuat miskin Anda, namun sangat berguna bagi kami"
Contoh tersebut berlaku juga bagi negara.
Penghapusan utang tidak akan membuat Himbara merana namun membuat para pelaku UMKM berbahagia.
Data mencatat bank-bank Himbara selalu masuk dalam daftar 10 bank pencetak laba terbesar per kuartal atau per tahun sekali.
Sebut saja BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang bahkan nomor satu bank pencetak laba terbesar, lalu ada Bank Mandiri, Bank BNI, dan bank BTN.
Dengan kebijakan tersebut, Himbara cuma memberikan seribu dua ribu yang tidak membuat miskin namun sangat berguna bagi UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H