Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Back to work

Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Money

Mimpi Besar Erick Thohir Menjadikan Indofarma Pusat Herbal Harus Mulai dari "0" Lagi

2 November 2024   12:42 Diperbarui: 2 November 2024   14:04 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri BUMN Erick Thohir ( cnnidonesia.com)

Esemag, herbalnya lambung...

Itu salah satu iklan yang selalu kita dengar di layar kaca mempromosikan bahwa produknya adalah herbal.

Ada herbal ada pula kebalikannya, yaitu obat kimia.

Apakah dengan promo itu menandakan bahwa obat herbal lebih unggul ketimbang kimia?

Anda lebih suka menggunakan obat herbal atau kimia saat sedang mengalami masalah pada kesehatan Anda?

"Jelas obat herbal dong... Ini ga ada efek sampingnya," kata seseorang.

Obat herbal maupun obat konvensional kedua-duanya beredar di masyarakat untuk pengobatan kita jika sakit.

Ada pendapat yang mengatakan efek samping dari obat herbal ini bisa dikatakan tidak ada.

Sedangkan kelebihan dari obat kimia adalah lebih cepat meredakan nyeri karena sudah diformulasi dan diracik dengan tepat misalnya untuk obat sakit kepala, batuk, vertigo, dan sebagainya.

Sehubungan dengan itu, pemerintah ingin membangun pabrik obat herbal sebagai alternatif.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan keinginannya untuk menjadikan BUMN PT Indofarma Tbk sebagai perusahaan yang memproduksi obat-obatan herbal.

Namun sayangnya road map untuk menjadikan INAF (kode saham PT Indofarma Tbk) menjadi produsen obat-obatan herbal itu terganggu dengan terjadinya kasus korupsi di perusahaan itu.

"Cita-cita nya jadi enggak kenyataan," kata Erick Thohir yang juga Ketua Umum PSSI itu dalam sebuah konferensi pers, Jum'at (1/11/2024) di Jakarta.

Sumber tanaman bahan pembuatan obat-obatan herbal itu di Indonesia memang melimpah, tidak kalah dari Cina dan India.

Oleh karena adanya kasus korupsi yang terjadi di anak usaha PT Bio Farma (Persero) itu untuk menyulap INAF menjadi produsen obat-obatan herbal harus dimulai lagi dari nol.

Selain itu INAF juga harus berkoordinasi dengan perusahaan swasta untuk menjamin pasokan bahan-bahannya.

Lebih lanjut Erick Thohir mengatakan nantinya kalau bisa 50 persen dari hasil-hasil produk INAF diekspor ke luar negeri.

Anda lebih suka menggunakan obat kimia atau obat herbal?

Kehadiran PT Indofarma Tbk menjadi produsen obat-obatan herbal menjadi kabar baik bagi Anda atau mereka yang menginginkan pengobatan alternatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun