Deflasi dipersalahkan, inflasi juga dipersalahkan.
Namun kabar gembiranya, apakah inflasi ini sebagai pertanda menguatnya daya beli?
Para mahasiswa terutama yang berkaitan dengan ekonomi tentu sudah diajarkan dosennya atau membaca dari buku-buku ekonomi jika hukum ekonomi.
Barang cenderung naik harganya jika permintaan banyak. Dan cenderung turun jika permintaan sedikit.
Dengan adanya inflasi Oktober 2024 tadi apakah dengan demikian sudah terjadi adanya permintaan yang lebih dari masyarakat?
Ini menandakan daya beli mereka sudah menguat.
Seperti apa yang dikatakan oleh Anindya Bakrie, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Yang mengaku tidak terkejut dengan inflasi Oktober yang memutus rangkaian lima bulan deflasi 2024.
Menurutnya kondisi ini menjadi bukti adanya keterlibatan masyarakat dalam program-program presiden baru Prabowo Subianto untuk dapat berkontribusi atau menjadi bagian dari perputaran ekonomi.
Dapat disimpulkan terjadinya deflasi yang lalu itu disebabkan karena lemahnya daya beli masyarakat dan adanya masa transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo Subianto.
Anindya Bakrie mengatakan itu dalam sebuah acara Kadin, Jum'at (1/11/2024).
Namun setelah ada kejelasan, masyarakat sudah mulai berani berinvestasi dan membuat daya beli masyarakat menjadi naik. Itu penyebab inflasi Oktober 2024.