Usai laga, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong angkat bicara soal skor akhir 1-2 untuk kemenangan tuan rumah Cina.
Shin mengatakan tim asuhannya menguasai permainan dengan 70 berbanding 30 persen.
Faktor konsentrasi menurutnya menjadi penyebab Timnas Indonesia kebobolan dua gol.
Shayne Pattynama yang bermaksud membiarkan bola keluar lapangan dengan nantinya menjadi tendangan gawang buat Indonesia, ternyata bola masih bisa diambil oleh Jiang Sheng Long yang langsung memberikan umpan ke depan gawang Indonesia yang dikawal Maarten Paes.
Behram Abdulweli menyambut umpan tersebut dengan melepaskan tembakan voli dan mengecoh Paes. 1-0 Cina unggul di menit ke-21.
Skor hingga jeda babak pertama 2-0 untuk keunggulan Cina pada laga yang digelar di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024) malam WIB itu.
Gol kedua Cina dibukukan oleh Zhang Yu Ning di menit ke-44.
Namun Shin Tae-yong patut diacungi jempol ketika dia mengadakan beberapa pergantian pemain di akhir-akhir menjelang waktu normal.
Salah satunya Pratama Arhan yang baru dimasukkan di menit ke-85.
Semenit kemudian Indonesia memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 lewat sepakan Thom Haye, yang juga pemain pengganti.
Keahlian Pratama Arhan throw-in benar-benar teruji.
Lemparan kedalam pemain Suwon FC tersebut sempat singgah di kaki seorang pemain Cina.
Bola mental langsung disambar oleh Thom Haye menjadi gol.
Selain kurang konsentrasi, Shin Tae-yong juga mengatakan timnya kurang beruntung.
Ball possesion Indonesia unggul 70 berbanding 30 atas Cina, seharusnya Rafael Struick dkk mampu mencetak gol lebih banyak.
Latar belakang berbeda namun sama antara kedua tim, Cina dan Indonesia.
Skor 2-1 tadi merupakan kemenangan dan poin pertama Cina sejauh ini di putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kendati demikian Cina belum beranjak dari posisi juru kunci karena walaupun poin sama dengan Indonesia, namun tim asuhan Dragan Ivankovic itu kalah selisih gol dari Indonesia.
Indonesia masih di posisi kelima hasil dari tiga kali imbang.
Patut disayangkan skor tadi merupakan kekalahan pertama Indonesia sejauh ini di Grup C.
Namun itu bukan akhir segalanya.
Masih ada 6 laga tersisa untuk membuka harapan baru Indonesia menggapai mimpi lolos ke Piala Dunia.
Sulit untuk pada akhirnya Timnas Indonesia menjadi juara grup. Namun untuk menjadi runner-up bukan soal yang tidak mungkin.
Juara dan runner-up grup akan langsung mendapatkan tiket ke Piala Dunia.
Namun jika finis di peringkat ketiga atau keempat grup, maka Timnas Indonesia harus mengeluarkan keringat lebih banyak, lolos ke putaran keempat Kualifikasi.
Di laga lainnya Grup C yang digelar di hari yang sama, Jepang bermain imbang 1-1 melawan Australia.
Uniknya kedua gol sama-sama tercipta lewat skema bunuh diri.
Dengan hasil tersebut Jepang cuma menambah satu poin namun masih di puncak klasemen dengan 10 poin.
Begitu pun Australia menambah satu poin, di peringkat kedua dengan 5 poin.
Seharusnya Jepang "menolong" Indonesia dengan mengalahkan Australia untuk mewujudkan Indonesia finis di peringkat kedua.
Sedangkan Bahrain bermain imbang 0-0 dengan Arab Saudi. Ini yang menguntungkan buat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H