"10 September ini adalah hari pencegahan bunuh diri sedunia"Â
"Oh ya "
"Bahasa Inggris nya World Suicide Prevention Day "
"Wah menarik ya...?
"Ya.... Kita jadi sedih... Orang yang penyakitnya ga sembuh-sembuh juga bisa bunuh diri...lho..."
Itu percakapan dengan teman bulan lalu.
Melansir dari media, saya lalu jelaskan data bahwa Bali merupakan propinsi dengan kasus bunuh diri tertinggi pada tahun 2023.
Nomor 2 adalah DIY Yogyakarta, ketiga Bengkulu, dan propinsi dengan rasio terkecil kasus bunuh diri adalah Aceh.
Pejabat di Bali yang terkait kasus ini menjelaskan kasus mengakhiri hidup karena tidak ada harapan lagi itu karena faktor biologis dan psikososial.
Dia menjelaskan penyebab bunuh diri lainnya di wilayahnya ada yang uangnya ludes akibat judi online. Ada juga yang penyakitnya tak kunjung sembuh.
Selama ini yang dikenal penyebab bunuh diri itu karena lilitan ekonomi, punya utang yang tak mampu dilunasi, putus cinta, dan sebagainya.
Namun mengakhiri hidup karena penyakit yang tak sembuh-sembuh menarik perhatiannya, ini merupakan sesuatu yang baru.
Saya juga sempat berpikir, apa iya karena penyakit yang tidak sembuh-sembuh berakibat bunuh diri?
Mungkin saja karena mereka merasakan sakit yang sangat luar biasa di tubuhnya sehingga dia mengakhiri hidupnya.
Jadi dengan demikian ada kesamaan antara bunuh diri karena lilitan ekonomi dengan lainnya. Sama-sama ingin mengakhiri hidup.
Mengakhiri hidup dengan bunuh diri sangat dilarang oleh agama Islam.
Oleh karenanya apakah ada kaitan dengan rasio bunuh di propinsi Aceh yang terkecil yaitu 0,02.
Semakin tinggi rasio maka presentase kasusnya semakin banyak.
Dari 4,3 juta penduduknya, Bali memiliki rasio 3,07
Angka itu termasuk tinggi.
Pejabat itu menjelaskan lagi salah satunya kasus bunuh diri pasutri yang dikejar-kejar debt colector.
Banyak hadits dalam agama Islam yang melarang umatnya untuk bunuh diri.
Aceh dijuluki "Serambi Mekah" karena Islam nya yang lekat dan ketat.
Oleh karenanya dapat dimaklumi mengapa Aceh dinobatkan sebagai propinsi dengan kasus bunuh diri terkecil.
WHO (World Health Organization) mengeluarkan data ada lebih dari 723.000 kematian akibat bunuh diri setiap tahunnya.
Oleh karenanya World Suicide Prevention Day ini diperingati untuk mengingatkan upaya pencegahan seseorang untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H