Pada kesempatan libur lebaran 1445 Hijriah bulan April tahun 2024 yang lalu saya sempat ngobrol panjang lebar dengan seorang bapak yang dikenal.
Ngomong sepakbola, ngomong situasi politik Indonesia, dan juga tentang batik.
Saya tahu bapak tersebut suka dan tak lepas dari Batik, kain unik dan khas Indonesia.
Selain suka, beliau adalah mantan PNS yang kenyang akan pengalaman. Bekerja di lingkungan Kementerian Keuangan, setidaknya ada 5 kota dari empat propinsi yang pernah dia diami terkait tugasnya sebagai PNS.
Seperti biasanya atasan akan menempatkan PNS bekerja di kota mana.
"Punya baju batik berapa"? Tanya saya.
"Banyak. Disimpan di lemari. Baju seragam maupun beli," jawabnya.
Seperti lazimnya PNS selalu terkait dengan seragam batiknya.
"Batik Indonesia sangat digemari oleh turis ya?" Tanya saya lagi.
Memang turis-turis yang ke Indonesia, mereka kerap membeli batik sebagai cendera mata yang akan dibawa ke negaranya.
Batik dengan berbagai corak nya memang membanggakan. Kain unik dan khas itu buatan dalam negeri.