Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Back to work

Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kelas Menengah, Frugal Living, dan 'Makan Receh'

22 September 2024   12:05 Diperbarui: 22 September 2024   12:10 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data BPS (Biro Pusat Statistik) memperlihatkan terdapat 17,44 persen penduduk kelas menengah Indonesia pada tahun 2024.

Jumlah itu mengalami penurunan setiap tahunnya sejak tahun 2019 sebesar 21,54 persen.

Mirisnya penurunan kelas menengah itu bukannya mereka naik ke kelas atas, namun justru menurun ke aspiring middle class bahkan ke kelas bawah.

Aspiring middle class yang dimaksud adalah bukan kelas bawah bukan juga kelas menengah, namun di tengah-tengahnya.

Jika diterjemahkan bermakna kelas menuju kelas menengah.

Pengkategorian kelas itu didasarkan kepada kemampuan mereka mengeluarkan uang untuk segala kebutuhan per bulannya.

Untuk Indonesia, kelas menengah adalah mereka yang pengeluarannya per bulan per kapita Rp 2,1-7,1 juta.

Aspiring middle class adalah mereka yang pengeluarannya per bulan mampu Rp 600 ribu-Rp 2,1 juta.

Sedangkan kelas bawah adalah mereka yang pengeluarannya di bawah Rp 600 ribu per kapita per bulan.

Lepas dari kelas atas yang tidak disinggung dalam hal ini, apakah dalam waktu dekat ada jalan keluar dari masalah ini dimana middle class dan kelas bawah naik derajatnya?

Kondisi kebijakan pemerintah, peristiwa yang terjadi, dan sikap finansial kelas menengah menjadi jawaban apakah mereka bisa keluar dari tekanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun