Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cukai pada MBDK, 'Taktik Bersama Kemenkeu dengan Kemenkes' untuk Menurunkan Angka Diabetes, Berhasil?

23 Agustus 2024   10:24 Diperbarui: 23 Agustus 2024   10:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (ngopimovement.org)

Belakangan kita dikejutkan dengan pemberitaan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Jakarta kebanjiran bocil (bocah cilik) yang cuci darah.

Kalau yang berobat itu mereka yang sudah termakan usia lanjut sih masih bisa diterima.

Semakin tua usia seseorang maka daya tahan tubuh mereka menurun yang jadinya rentan terhadap berbagai macam penyakit seperti diabetes, dan sebagainya.

Berbagai kalangan berpendapat fenomena banyaknya bocil-bocil yang cuci darah itu karena mereka mengonsumsi MBDK (Minuman Berpemanis Dalam Kemasan).

Kesaksian bocil-bocil korban cuci darah itu semakin membenarkan jika penyebabnya adalah banyak mengonsumsi minuman manis.

Secara kebetulan ketika saya memasang channel di sebuah stasiun televisi, di situ ditayangkan bocil-bocil yang cuci darah itu ditanya.

"Kamu suka minum yang manis?"

"Ya saya sering minum yang warna-warni," jawab si bocil.

Warna-warni yang dimaksud si bocil itu adalah minuman yang memang berwarna, minuman manis.

"Kamu ga suka minum air putih?" Tanya lagi.

"Ga saya ga suka itu," jawab si bocil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun