bahasa nampaknya menjadi penyebab tim asal kota Bengawan, Persis Solo, kalah dalam dua laga awal Liga 1 BRI 2024/2025.
KendalaDi laga perdana kalah 0-3 dari PSM Makassar dan di laga kedua dengan 0-1 dari PSIS Semarang.
Dengan hasil tersebut Persis Solo terdampar di posisi ke-17 atau hanya lebih baik dari PSS Sleman di dasar klasemen sementara Liga 1 BRI 2024/2025.
Regulasi PT LIB (Liga Indonesia Baru) yang memberikan kuota 8 pemain asing bagi klub membawa kesulitan tersendiri bagi Persis Solo.
Para pemain asing klub milik Kaesang Pangarep itu seperti Facundo Aranda (Argentina), Gonzalo Andrada (Uruguay), dan Ricardo De Lima (Brazil) hanya bisa berbahasa negaranya Amerika Latin.
Mereka tidak mengerti apa yang diinstruksikan pelatih Milomir Seslija dalam bahasa Inggris.
Mungkin hanya Sutanto Tan saja yang menggunakan bahasa isyarat dengan Ricardo De Lima di lapangan.
Kompetisi masih panjang, Persis Solo harus mengevaluasi benar-benar mengapa mereka mengalami kekalahan.
Jika masalah bahasa maka itu harus diatasi dengan menghadirkan penerjemah misalnya.
Masalahnya tidak segampang itu, penerjemah bahasa Inggris-Amerika Latin sulit untuk didapatkan.Â
Lain halnya dengan penerjemah Bahasa Indonesia ke bahasa asing.