Sudah ingat dengan lirik lagu yang berjudul "Titip Rindu Buat Ayah"?
Lagu karya Ebiet G Ade seiring dengan karakter dari seorang Ebiet dengan liriknya yang panjang dan menyentuh perasaan.
Di situ dilukiskan tentang "masa tua" seorang ayah dimana kekuatan fisiknya sudah menurun termakan usia.
Keningnya yang berkerut menggambarkan perjuangan masa lalu.
Peristiwa masa muda beliau penuh dengan benturan dimana beliau masih muda perkasa.
Badannya tegap berotot, namun kini kurus dan terbungkuk.
Langkah beliau juga tak segesit seperti dulu saat muda.
Salah satu dari sekian banyak lagu karya Ebiet G Ade yang unik dan entah sudah berapa kali diputar ulang untuk didengarkan.
Kini kita sudah 79 tahun merdeka.
Kita sudah menikmati buah dari makna kemerdekaan itu.
Kesejahteraan semakin meningkat, rakyat semakin pintar, fasilitas kesehatan semakin berkembang.
Lepas dari lirik lagu "Titip Rindu Buat Ayah" itu ada kaitannya atau melukiskan perjuangan para pahlawan bangsa yang sudah mengorbankan segalanya demi untuk kemerdekaan bangsa, namun setidaknya generasi masa kini janganlah sekali-kali melupakan para pahlawan.
Kita harus menjadi bangsa yang besar.
Apa yang sudah kita nikmati dan isi dari 79 tahun merdeka ini?
Semakin sejahtera, lebih sehat, keadilan, keamanan, terhormat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia di segala bidang.
Salah satunya di olahraga bulutangkis yang sangat membanggakan.
Namun sekali lagi janganlah kita melupakan jasa para pendahulu kita yang telah berjuang.
Dalam hal ini pemerintah memang sudah menghargai, menghormati, dan mengapresiasi para pendahulu kita tersebut.
Di setiap perayaan 17an setiap tahunnya kita selalu mengheningkan cipta untuk mengenang para pahlawan, menyanyikan lagu-lagu kepahlawanan, dan bentuk lainnya seperti tabur bunga, mengunjungi Taman Makam Pahlawan untuk tabur bunga dan berdoa.
Ada beberapa cara lagi untuk menghargai jasa para pahlawan bangsa itu, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Seperti saling menghormati dan menghargai satu sama lain dari berbagai perbedaan ras, agama, budaya, dan bahasa yang beragam.
Meneladani nilai kepahlawanan, berjuang untuk kepentingan bersama.
Ikut upacara dengan khidmat, seperti pada setiap tahunnya di acara 17an.
Memupuk cinta tanah air juga menjadi bentuk menghargai jasa para pendahulu kita.
Dan sebagai generasi muda, maka belajar dengan sungguh-sungguh juga sebagai bentuk menghormati para pendahulu dan jasa pahlawan bangsa.
Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang besar.
Merdeka! Dirgahayu RI ke-79!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H