Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Peraih Medali Olimpiade Paris 'Diarak', Kamis Bukan Hari yang Tepat?

15 Agustus 2024   10:51 Diperbarui: 15 Agustus 2024   10:59 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai peraih medali Olimpiade Paris 2024 (tribunnews.com)

Berawal dari Kantor Kemenpora di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, atlet Indonesia peraih medali dan kontingen lainnya mengadakan pawai pagi hari menuju Istana Negara dan diterima oleh Presiden Joko Widodo pada sekitar pukul 8.30 WIB, Kamis (14/8/2024).

Selain Veddriq Leonardo, Rizki Juniansyah, dan Gregoria Mariska Tunjung sejumlah atlet kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 juga turut arak-arakan.

Seperti diketahui, Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah mendapatkan emas dari cabor Panjat Tebing dan Angkat Besi. 

Sedangkan Gregoria Mariska Tunjung mengharumkan nama bangsa dengan medali perunggu dari cabor bulutangkis tunggal putri.

Perolehan dua emas itu menyirat arti tersendiri. 

Perolehan itu menyamai perolehan yang untuk pertama kalinya Indonesia memperoleh dua emas dari cabor bulutangkis dari Olimpiade Barcelona 1992 atas nama Susi Susanti dan Alan Budikusuma.

Istimewanya, kali ini bukan dari bulutangkis. Dua emas Olimpiade Paris 2024 didapatkan dari cabor baru yang memberikan harapan baru, Panjat Tebing dan Angkat Besi.

Peringkat ke-39 Olimpiade Paris 2024 dari dua emas dan satu perunggu tersebut.

Pemerintah pun memberikan apresiasi berupa bonus sebesar Rp 6 milyar bagi peraih medali emas dan Rp 1,65 milyar untuk peraih medali perunggu.

Pada kesempatan itu, Menpora RI Dito Ariotedjo minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena pawai olimpian ini digelar pada hari kerja, Kamis (15/8/2024).

Bukannya pada hari Sabtu atau hari libur seperti yang dicanangkan oleh beberapa pihak.

Dalam hal ini Menpora mempertimbangkan atlet-atlet pengharum nama bangsa itu hanya punya waktu sedikit dimana mereka harus segera kembali berlatih.

Adanya pawai arak-arakan bagi atlet-atlet pengharum nama bangsa itu mengingatkan kita kepada atlet bulutangkis kita.

Setiap atlet-atlet pengharum kita merebut Piala Thomas, Uber, atau dari turnamen lainnya yang membanggakan. Mereka pun pawai.

Terakhir kali Indonesia meraih Piala Thomas adalah pada tahun 2020 yang lalu dan pengharum nama bangsa pawai.

Oleh karenanya baru empat tahun kemudian yaitu pada tahun 2024 ini Indonesia menggelar arak-arakan lagi bagi peraih medali Olimpiade Paris 2024 yang juga membanggakan.

Oleh karena itu Menpora Dito Ariotedjo tidak perlu meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dimana momen ini adalah sukacita yang sangat spesial.

Mumpung mereka baru pulang dari Paris, bermalam dulu satu hari untuk beristirahat, kapan lagi untuk melakukan arak-arakan.

Kamis (14/8/2024) ini saya rasa hari yang tepat. Jadi masyarakat Indonesia harus maklum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun