Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kualitas Udara di IKN Nusantara Jauh Lebih Baik, Jadi Semangat Kerja

14 Agustus 2024   11:26 Diperbarui: 14 Agustus 2024   11:54 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Presiden di IKN Nusantara (tangselpos.id)

Pemindahan ibukota RI dari Jakarta ke Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi sejak tahun 2019.

Pada tahun ini juga IKN baru itu sudah mulai beroperasi.

Hal tersebut ditandai dengan untuk pertama kalinya setelah Indonesia merdeka, perayaan 17an akan digelar disana.

Apakah ada konsekuensi dari pemindahan tersebut?

Salah satunya seperti apa yang diungkapkan beberapa waktu lalu oleh Prof. Dr. Rijanta, M.Sc., Guru Besar Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Dengan dibangunnya segala fasilitas maka setidaknya ada pergerakan tanah, sumber daya, dan sebagainya yang mempengaruhi lingkungan.

Selain itu dengan adanya pusat pemerintahan itu maka akan terjadi urbanisasi secara besar-besaran ke Kalimantan Timur terutama wilayah yang berdekatan dengan IKN.

Seperti halnya ibukota yang dulu. Jakarta dipadati oleh pendatang dari luar Betawi atau dari luar pulau ke pulau Jawa karena Jakarta terletak di pulau Jawa.

Dalam waktu sepuluh tahun kemudian misalnya, urbanisasi ke Kalimantan dikhawatirkan akan semakin banyak dan menumpuk sehingga menjadi padat seperti halnya Jakarta.

Lepas dari semua konsekuensi tersebut, patut diacungi jempol kepada Bapak Jokowi dalam hal kualitas udaranya.

Kualitas udara di IKN ini jauh lebih baik dari ibukota yang dulu, bahkan lebih baik pula dibandingkan dengan negara-negara Eropa.

Kualitas udara Jakarta adalah 100 mikrogram/M3. Kualitas udara negara-negara Eropa tercatat 50 mikrogram/M3.

Sedangkan di IKN sekitar 6 mikrogram/M3.

Kualitas udara yang baik sangat dirindukan oleh mereka yang peduli dengan kesehatan.

Udara yang sejuk dan baik akan memberikan semangat bekerja dengan baik pula.

Medis menyebutkan polusi atau kualitas udara yang buruk menjadi penyebab serta berisiko munculnya berbagai penyakit.

Jika dirinci penyakit-penyakit yang bisa muncul karena polusi itu di antaranya kanker kulit, kelahiran prematur, penyakit kardiovaskular, PPOK, Kanker Paru-paru Asma, Batuk, dan gangguan pada mata.

Dalam sebuah studi ditemukan jika orang yang tinggal desa hidupnya lebih bersemangat daripada orang yang tinggal di kota.

Ini dapat difahami karena udara di desa masih asri.

Lebih jauh.

Di Miduana, sebuah kampung di pedalaman Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ditemukan sebagian besar penduduknya panjang umur bahkan mencapai di atas 100 tahun dan masih sehat.

Tim dari UNPAD Bandung lantas mengadakan penelitian. 

Dan ditemukan jika salah satu penyebab penduduk Kampung Miduana panjang-panjang umurnya adalah udaranya yang sejuk, udara pegunungan.

Jadi tepat jika ibukota pindah ke IKN yang baru ditinjau dari segi kesehatan.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun