Apalagi jika mereka dilanda perasaan sedih dan stres. Pelarian bagi mereka untuk itu adalah mengonsumsi makanan yang manis-manis.
Tak heran karenanya seperti apa yang diberitakan diabetes kini juga menyerang kaum muda.
Mengonsumsi tinggi gula bisa menyebabkan obesitas yang mana ujung-ujungnya bisa menyebabkan kencing manis, kardiovaskular, hipoglikemia, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, dan sebagainya.
Asupan gula per harinya yang benar tidak boleh melebihi 10 persen kebutuhan energi, atau setara dengan 50 gram (4 sendok makan). Sedangkan untuk penderita kencing manis harus di bawah 4 sendok teh.
Selain label Multi Grade, kebijakan Singapura untuk menekan konsumsi gula berlebihan lainnya yang boleh dicontoh adalah larangan penayangan iklan makanan atau minuman yang berlabel D di berbagai media kecuali di spot tertentu seperti super market.
Kebijakan lainnya adalah memberikan pajak atau cukai yang lebih tinggi kepada produsen makanan atau minuman manis.
Inggris misalnya mengenakan cukai 0,18 poundsterling per liternya untuk minuman yang mengandung 5-8 gram/100 ml, dan 0,24 poundsterling untuk minuman yang mengandung gula lebih dari 8 gram/100 ml.
Sempat saya baca kisah seorang bapak yang suka makan martabak, minuman, kue-kue, dan yang manis lainnya.
Beberapa waktu kemudian dia mengecek kadar gula darahnya melonjak.
Dokter kemudian menganjurkan agar mengurangi makanan dan minuman yang manis-manis seperti apa yang belakangan ini dikonsumsinya.
Setelah dicek kembali, kadar gula darahnya menurun.