Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Terungkap! Mengapa Kaum ODGJ Jarang Sakit

14 Mei 2024   11:23 Diperbarui: 14 Mei 2024   12:18 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ODGJ (pepnews.com)

Dokter Tirta Mandira Hudhi, yang dikenal sebagai seorang dokter sekaligus pengusaha sepatu sempat mengungkapkan alasannya mengapa orang gila itu jarang sakit.

Relawan Covid-19 tersebut mengatakan itu pada saat banyak orang di seluruh dunia termasuk di Indonesia yang terpapar virus Covid-19 yang mematikan itu.

Tapi dr. Tirta mengatakan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) tidak ada yang terkena Covid-19.

"Orang gila sudah biasa hidup di jalanan dengan cuaca ekstrem. Kalau hujan mereka tetap di jalan. Atau kalau cuaca lainnya mereka tetap bertahan. Jadi tubuh mereka sudah terbiasa. Lain halnya dengan orang-orang kantoran. Mereka sudah biasa bekerja dengan AC yang merupakan sumber virus," kata dr. Tirta.

Saya juga sempat berbincang dengan teman.

"Wah hebat ya orang gila malah jarang sakit," katanya.

"Ya mereka sudah biasa dengan kehidupan jalanan yang ekstrim," timpal saya.

Lalu apakah benar jika ODGJ jarang sakit, ataukah hanya sekedar mitos belaka?

Menjawab pertanyaan itu mari kita simak beberapa informasi berikut yang dilansir dari berbagai sumber mengapa ODGJ jarang sakit.

Tidak pernah mengeluh atau putus asa

Jika kita sering mengeluh, stres, atau putus asa menghadapi segala macam persoalan hidup, orang gila tidak mengenal hal tersebut.

ODGJ pikirannya bebas, tidak seperti kita yang sering mengeluh yang ujung-ujungnya menyebabkan sakit.

Hidup mereka tanpa beban. ODGJ tidak mengenal kesibukan, ekonomi, atau masalah percintaan.

Lain dengan orang normal yang memikirkan segala hal sehingga rentan terhadap penyakit.

Antibodi beradaptasi

Anda membayangkan kehidupan orang gila itu sangat tidak sehat.

Orang gila sudah biasa kehujanan, makan makanan sisa, tidak cuci tangan, tidak mandi, terkena terik matahari, bahkan telanjang.

Nah, kebiasaan itu yang membentuk antibodi ODGJ menjadi lebih kuat.

Secara ilmiah, imun tubuh terbentuk menjadi cukup kuat karena mengonsumsi makanan yang mengandung toksin (zat beracun) yang rendah.

Hal itulah disebutkan mempengaruhi antibodi orang gila sehingga tubuh menjadi cukup kebal dari berbagai hal.

Kendati demikian menurut para pakar, orang gila sebenarnya juga mengalami berbagai penyakit. Tapi saraf sensorik ODGJ tidak berfungsi, sehingga mereka tidak merasakan apa-apa.

Saraf tersebut merupakan sel yang berfungsi menghubungkan kinerja alat indra ke otak.

Namun karena mengalami gangguan kejiwaan dan rusaknya saraf tersebut menyebabkan mereka tidak merasakan apa-apa sehingga terlihat selalu sehat.

Itulah fakta menarik mengapa kaum ODGJ jarang atau tidak pernah sakit.

Ingat, bukan berarti tubuh mereka sehat ya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun