Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Buku Sedunia, Mengapa Kita Perlu Merayakannya?

23 April 2024   10:25 Diperbarui: 23 April 2024   10:28 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku adalah teman setia dalam perjalanan hidup kita. Teruslah membaca dan belajar.

Sobat sudah tahu belum bahwa hari ini, 23 April merupakan Hari Buku Sedunia?

Hari Buku Sedunia (World Book Day), atau disebut juga dengan Hari Buku Internasional dan Hari Buku dan Hak Cipta Internasional ditetapkan oleh UNESCO jatuh pada setiap tanggal 23 April setiap tahunnya.

Dirayakan mulai 23 April 1995, tujuan ditetapkannya Hari Buku Sedunia adalah untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta.

Seperti ada kata pepatah Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku maka itu akan memperkaya khazanah pengetahuan kita, membuka pintu petualangan tanpa batas, dan untuk mengubah dunia.

Di tengah kemajuan digitalisasi, dengan adanya Hari Buku Sedunia ini maka itu mengingatkan kita agar jangan hentikan membaca buku untuk memperluas pengetahuan kita.

Jika kamu ingin mengenal dunia, membacalah. Jika ingin dikenal dunia, menulislah. Armin Martajasa.

Bagaimana kita memaknai buku dan Hari Buku Sedunia ini?

Seketika saya teringat akan lagunya Iwan Fals yang berjudul "Buku ini Aku Pinjam".

Di liriknya disana dikisahkan seorang pemuda yang meminjam buku kepada seorang pemudi untuk dituliskan sajak yang indah.

Hanya untukmu seorang...

Bukan hanya sekedar lagu, namun lagu ini selain menghibur dan memberikan semangat juga mendidik kita untuk memperhatikan buku dengan menulis sajak.

Beruntung pemerintah memang tidak menganaktirikan buku.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan banyak mendirikan perpustakaan dengan "uang pangkal" yang sangat terjangkau bahkan gratis, sampai ke pelosok pedesaan.

Sesuai juga dengan amanah dari UUD negara kita yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Saya tertarik dengan "perjuangan" saudara Silvie Mariana. Beliau adalah seorang guru SD.

Dalam artikelnya di Kompasiana, Silvie memaparkan betapa beliau akhirnya berhasil membuat buku solo yang berjudul "30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis"

Dalam upayanya membuat buku Silvie sebelumnya mengikuti latihan menulis dari ahlinya.

Itulah apa yang berhasil dibuat oleh Silvie, membuat buku yang merupakan jendela dunia.

Selamat Hari Buku Sedunia. Perkaya khazanah ilmu pengetahuan kita dengan membaca buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun