post-holiday blues," kata Kikie Ramdani.
"Ini bukan hal yang aneh. Pasalnya momen liburan terkadang membuat kita mengalamiKikie mengatakan itu pada pertanyaan mengapa setelah liburan lebaran kita merasa malas kembali untuk beraktivitas.
Cuti panjang Lebaran yang baru saja berakhir bukan hanya meninggalkan kenangan manis bagi banyak orang, namun ada juga yang gagal move on ke rutinitas pekerjaannya seperti semula.
"Biasa setelah lebaran mereka malas balik lagi ke kota untuk bekerja," kata saya kepada famili yang kumpul di saat momen lebaran.
"Ya iyalah biasa itu, banyak yang mangkir masuk kerja," jawab famili saya yang menyempatkan diri datang dari Bandung.
"Mereka akan kena sanksi tuh dari perusahaannya telat masuk....," tambah famili saya.
Setelah "dimanjakan" selama momen lebaran kita diserang perasaan malas, sedih serta tidak bersemangat untuk kerja produktif lagi.
Kondisi tersebut menurut para ahli kesehatan psikologi, kita sebenarnya mengalami apa yang disebut dengan post-holiday blues.
Post-holiday blues adalah kondisi mental seseorang yang mengalami perubahan emosional, kecemasan, dan kesedihan jangka pendek paska liburan.
Kondisi ini ditandai dengan gejala yang berbeda-beda yang biasanya tidak berlangsung lama.
Gejala post-holiday blues antara lain; merenung secara berlebihan, mempunyai kekhawatiran akan uang, insomnia, depresi, stres, gampang tersinggung, berada dalam mood yang buruk, tak bermotivasi, merasa cemas.
Emosi yang ada pada post-holiday blues juga sangat berbeda-beda.Â
Misalnya: perasaan kehilangan, stres, kesendirian, perasaan kecewa, kekosongan.
Waktu adalah cara terbaik untuk mengatasi post-holiday blues.
Punyai banyak waktu untuk mempersiapkan diri ke rutinitas semula seperti membereskan pakaian, alat-alat, perlengkapan kerja yang akan dibawa kembali.
Ubah suasana hati kita dengan memperbanyak komunikasi dengan orang lain atau lewat telepon dan membatasi media sosial.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi post-holiday blues antara lain:
- Beritahu teman dekat atau keluarga soal kesedihan yang kita rasakan sebab mereka mungkin bisa membantu.
- Menonton film lucu karena tawa dan humor bisa mengurangi stres.
- Bersikaplah baik kepada diri sendiri. Misalnya melakukan perawatan dengan pergi ke salon, makan siang dengan teman atau berkunjung ke museum.
- Tidur yang cukup untuk menekan risiko stres dan depresi paska liburan.
- Makan sehat yang berfokus pada teh hijau, cokelat hitam, biji-bijian, dan ikan guna melawan stres.
- Berolahraga. Aktivitas fisik akan membuat kita mendapatkan endorfin sehingga kita merasa lebih bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H