"Alhamdulillah kalau dikalkulasikan saya dapat Rp 10 juta dalam dua hari," kata Mubin, salah satu seorang petani timun suri di Kampung Citundun, Desa Banjarsari, Kecamatan Warung gunung, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (13/3/2024).
Seperti Mubin, para petani timun suri lainnya di Citundun mengakui kebanjiran pesanan buah yang mirip blewah ini, hanya dua hari memasuki bulan Ramadhan.
Lebih lanjut Mubin mengatakan buah yang dihasilkannya tahun ini lebih berkualitas, dari yang ukuran 2 kg maupun 4 kg.
Selain bertani, Mubin mengatakan dia seperti para penjual buah musiman ini lainnya menjajakan sendiri dagangannya di pinggir jalan.
Selain dari wilayah Tangerang, para pemborong buahnya juga berdatangan ke wilayahnya dari Jakarta, dan wilayah-wilayah lain sekitarnya.
"Untuk harga kami mematok Rp 8.500 hingga Rp 10.000 per kilogram," kata Epi.
Buah yang mirip blewah ini khususnya memang ditanam untuk panen di bulan Ramadhan.
Oleh karenanya buah ini sangat bermanfaat untuk berbuka puasa.
Melansir dari beberapa sumber, inilah sejumlah manfaat timun suri untuk berbuka puasa:
1. Melepaskan dahaga
2. Mencegah alzheimer atau fungsi otak
3. Menurunkan risiko anemia
4. Melancarkan sistem pencernaan
5. Baik untuk ginjal
6. Membantu melancarkan proses detoksifikasi
Timun suri sangat diminati masyarakat pada setiap bulan puasa.
Selain berkhasiat untuk kesehatan, buah ini juga bersifat menyegarkan.
Dalam bukunya yang berjudul "Timun Suri Dan Blewah", Drs. H. Hendro Sunarjono, APU (Purn.) dan Rita Ramayulis, DCN., M.Kes., menjelaskan bahwa timun suri ternyata kaya akan kandungan air, vitamin A, vitamin C, serat makanan, fosfor, mineral kalsium, dan fluktosa.
Buah ini sudah bisa dipanen setelah berumur 60-70 hari.
Oleh karenanya khusus untuk dipanen pada bulan Ramadhan, maka dua bulan sebelumnya para petani sudah harus mulai menanam dan mempersiapkan diri.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H