Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry

Move on

Selanjutnya

Tutup

Raket

Dulu Dikenal Sebagai "Raja", Bulutangkis Indonesia Kini Memalukan, Apa yang Terjadi?

24 November 2023   09:05 Diperbarui: 24 November 2023   14:03 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pramudya/Yeremia (cnnindonesia.com)

Harapan akan bangkitnya bulutangkis Indonesia sempat muncul ketika mantan The Minions, Kevin Sanjaya Sukamuljo, mulai bertanding lagi.

Kali ini dengan Rahmat Hidayat, di Korea Masters 2023 dan Kumamoto Masters 2023.

Namun Kevin/Rahmat tampil mengecewakan dan tidak tampil sesuai dengan apa yang diharapkan publik Indonesia.

Cuma tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang membuat kejutan dengan keluar sebagai juara Kumamoto Masters Japan 2023.

Berharap pemain kelahiran Kabupaten Wonogiri itu melanjutkan sinarnya di China Masters 2023, namun apa daya langkah Gregoria bahkan sudah terhenti di babak 16 besar.

Jorji (panggilan akrab Gregoria Mariska Tunjung) tunduk dari Nozomi Okuhara (Jepang) dengan skor 12-21, 21-15, dan 16-21.

Celakanya lagi, bukan hanya Jorji yang terhenti.

Dari sembilan wakil Indonesia yang tampil di babak kedua itu, hanya dua wakil yang berhasil melangkah ke perempatfinal turnamen BWF Super 750 itu.

Mereka adalah ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang mengalahkan pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 21-18, 16-21, dan 21-12, dalam tempo 63 menit.

Di perempatfinal turnamen berhadiah total 1.100.000 USD itu, Leo/Daniel akan menghadapi pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Jum'at (24/11/2023).

Satunya lagi, ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang mengalahkan pasangan Denmark, Rasmus Kjaer/Frederick Sgaard dengan dua gim 21-18, 21-16 dalam tempo 36 menit.

Di perempatfinal, Pramudya/Yeremia akan berhadapan dengan pasangan Cina, Chen Bo Yang/Liu Yi.

Kondisi seperti itu bisa menyelamatkan muka Indonesia di dunia olahraga tepak bulu ini.

Namun tetap saja memalukan.

Pasalnya, dulu Indonesia dikenal sebagai "Rajanya" olahraga ini.

Dimana nyaris di semua sektor baik individu maupun beregu didominasi oleh Merah-putih.

Namun apa daya kini?

Mampukah kita mengembalikan bulutangkis Indonesia ke masa keemasan lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun