Luar biasa.
Cina masih membuktikan jika mereka raksasa bulutangkis dunia.
Hal tersebut terbukti di Asian Games Hangzhou 2022.
Dari 7 medali emas total yang tersedia, Li Shi Feng dkk menyabet 4 medali emas.
Belum lagi terhitung dari medali perak dan perunggu.
Emas Negeri Panda tersebut diraih dari beregu putra, tunggal putra atas nama Li Shi Feng, ganda putri atas nama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dan ganda campuran atas nama Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Sedangkan tiga emas sisanya direbut oleh Korea Selatan dari beregu putri dan tunggal putri An Se-young.
Satu lagi dari ganda putra India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Melihat hasil-hasil tersebut kita hanya manyun saja menjadi penonton. Padahal turnamen bulutangkis kerap disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi Indonesia.
Memalukan.
Tidak satupun Indonesia meraih medali bahkan untuk medali perunggu saja.
Dari tiga pemain yang tampil di perempatfinal semuanya mengalami kekalahan.
Ini adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia nihil medali sejak cabor ini dipertandingkan pada edisi Asian Games 1962.
Bukan hanya sampai disitu, Indonesia selalu mendapatkan medali emas sejak itu terkecuali pada Asian Games 1986 dan 1990.
Raksasa bulutangkis dunia kini sudah tumbang!
Kondisi tersebut sangat mengejutkan.
Seperti apa yang dituliskan oleh media Malaysia.
The Star sangat heran pada situasi ini.
Mereka tak menyangka sama sekali Indonesia tidak mendapatkan medali dari Asian Games ke-19 bahkan perunggu sekalipun.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah dimana prestasi Malaysia lebih baik dari Indonesia.
Negeri Jiran itu mendapatkan satu medali perunggu di Asian Games 2022 Hangzhou dari ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
"Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia gagal meraih medali. Untuk pertama kalinya pula raihan Malaysia lebih baik dari Indonesia. Hanya pada tahun 1986 dan 1990 Indonesia tidak mendapatkan emas," tulis media tersebut.
Hasil buruk tersebut merupakan aib bagi sebuah negara seperti Indonesia yang dikenal sebagai raksasa bulutangkis dunia.
Dari segi mental pun disorot dimana pemain Indonesia sudah unggul jauh dalam perolehan angka namun mudah tertikung.
Mimpi buruk bulutangkis Indonesia sudah terasa saat tim beregu putra dan putri sudah kalah di laga perdana.
Bukan saja dari segi mental, dari segi kebugaran pemain, kepelatihan, dan manajemen juga merembet jadi permasalahan yang mencuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
