Besi.
Bicara soal cabor yang paling dibanggakan dan mendulang prestasi tak pelak disitu ada bulutangkis yang nomor satu. Dan yang kedua adalah AngkatFakta membuktikan jika bulutangkis dan Angkat Besi merupakan dua cabor yang paling banyak menyumbangkan medali di Olimpiade.
Dalam sejarahnya sepanjang kehamilan keikutsertaan Indonesia di pesta akbar multi event bangsa-bangsa sedunia itu hanya cabor Panahan selain bulutangkis dan Angkat Besi yang pernah memberikan medali kepada pertiwi.
Nurfitriyana dkk merebut medali perak Panahan beregu di Olimpiade Busan 2002.
Demikian pula di Asian Games.
Kendati di Asian Games 2022 ini ada tuan rumah Cina atau Kazakhstan yang kuat di cabor Angkat Besi, namun ini menjadi tantangan sendiri bagi Indonesia untuk mencuri di negara Tirai Bambu tersebut.
Ya, Asian Games 2022 akan segera digelar.
Bukan saja di Asia, Cina merupakan raksasa di cabor Angkat Besi ini di dunia internasional.
Mereka diprediksi bakal keluar sebagai juara umum dan mendulang banyak medali. Salah satunya dari Angkat Besi.
Bagi Cina dan Kazakhstan Asian Games Hangzhou memiliki makna comeback buat mereka.
Pada Asian Games 2018 yang lalu Cina dan Kazakhstan dilarang tampil karena kasus doping.
Padahal sejatinya Cina selalu menjadi juara umum di cabor ini selama sembilan edisi beruntun ajang empat tahunan tersebut. Dari Olimpiade 1982 hingga Olimpiade 2014.
Bahkan sejak Olimpiade Sidney 2000 Cina juga mendominasi.
Indonesia sendiri berhasil mengantongi medali emas di Olimpiade 2018 Jakarta-Palembang dari Eko Yuli Irawan.
Kali ini selain atlet asal Lampung itu ada juga atlet asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang diharapkan mencuri emas di "kandang macan".
Rahmat Erwin Abdullah, namanya mulai banyak dibicarakan orang sejak keberhasilannya mengantongi medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.
Semenjak itu Rahmat selalu mengantongi medali emas dari Kejuaraan Dunia (2021, 2022, 2023) dan SEA Games (2022, 2023).
Lifter berusia 22 tahun itu bukan saja mengantongi medali emas dari Kejuaraan Dunia 2023 di Riyadh, Arab Saudi, pada 4-17 September 2023, namun Rahmat juga sekaligus memecahkan rekor clean and jerk dengan 209 kg di kelas 81 kg.
Selain emas itu, Rahmat juga mendapatkan perak dari total angkatan 354 kg.
"Tanpa ditargetkan siapapun aku ingin mengalahkan siapapun semua yang ada di sana," kata putra dari Erwin Abdullah, ayah sekaligus pelatihnya.
Erwin Abdullah meraih medali perak di Olimpiade Busan 2002.
Pencapaian ayahnya itu juga yang kini ingin dilampaui oleh Rahmat.
Sementara itu, Eko Yuli Irawan mempunyai saingan terberatnya yaitu Chen Li Jun. Atlet asal Cina itu menyapu bersih semua emas, dari angkatan snatch, clean and jerk, dan total angkatan di Kejuaraan Dunia 2023.
Chen Li Jun merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk itu program latihan yang lebih berat dilahap Eko dan Rahmat agar tidak gentar saat masuk kandang macan.
Cabor Angkat Besi Asian Games 2022 akan digelar pada 30 September-7 Oktober 2023 di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H