Pencapaian terbaik si jangkung adalah finalis di edisi 2017 yang lalu. Pada saat itu Axelsen ditekuk Chen Long, pemain tuan rumah, di partai puncak, dengan tiga gim.
Adapun pemain asal Denmark terakhir yang menguasai China Open adalah Jan O Jorgensen pada edisi 2016.Â
Pada helatan terakhir China Open, yakni tahun 2019, Axelsen bahkan langsung gugur di babak pertama dikalahkan oleh Kenta Tsuneyama dari Jepang dengan 21-10, 14-21, 16-21 dalam tempo 61 menit.
Kebalikannya, Anthony Sinisuka Ginting setidaknya sudah satu kali merajai turnamen ini.
Itu terjadi pada tahun 2018 dimana di final pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 30 Oktober 1996 (26) itu menang atas Kento Momota dari Jepang.
Pada edisi berikutnya (2019) Ginting nyaris mencatatkan brace dengan menembus final. Namun ambisinya kali ini digagalkan musuh bebuyutannya, Â Kento Momota.
Yang berarti Kento Momota berhasil revans atas pemain jebolan SGS PLN Bandung tersebut.
Di China Open 2023 ini Ginting akan berhadapan dengan Kanta Tsuneyama dari Jepang di babak pertama.
Banyak tantangan yang akan dihadapi Ginting setelah dia absen di Kejuaraan Dunia 2023.
Namun Ginting menegaskan dia siap tampil optimal usai melakukan serangkaian persiapan yang matang untuk menghadapi China Open 2023.
"Puji Tuhan dalam keadaan sehat. Persiapan sudah baik, tidak ada kendala. Saya hanya absen di satu turnamen, jadi secara garis besar tidak ada perbedaan yang signifikan," kata Ginting.