Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kehadiran Gali Freitas di PSIS Semarang "Menyihir" Masyarakat Timor-Leste

23 Agustus 2023   10:26 Diperbarui: 23 Agustus 2023   11:04 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gali Freitas (joglo.suara.com)

Paulo Domingos da Costa Freitas atau yang dikenal Gali Freitas saja, sudah menjadi idola baru masyarakat Timor-Leste.

Kuota ASEAN Liga 1 memungkinkan pemain kelahiran Dili, Timor-Leste, 31 Desember 2004 (18) itu main di Liga Indonesia.

Ini adalah kali pertama warga negara Timor-Leste berkarier di Indonesia.

Gali Freitas sendiri seakan tidak percaya penampilannya selama ini di PSIS Semarang mengundang decak kagum.

Di laga terakhir, pemain yang sempat kontroversial karena pencurian umur itu menyumbangkan satu-satunya gol dari skor 1-2 kekalahan PSIS Semarang dari Persib Bandung.

Dia sejauh ini masuk kedalam deretan top skorer Liga 1 dengan 4 gol yang dikemasnya.

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan kehadiran mantan pemain Karketu Dili itu menyihir masyarakat Timor-Leste.

Gali Freitas dikontrak satu tahun oleh tim Mahesa Jenar.

Pada awalnya, kehadiran Gali Freitas sempat diragukan bisa memberikan kontribusi bagi tim yang bermarkas di Stadion Jati Diri Semarang, Jawa Tengah itu.

Dari sembilan pertandingan yang sudah dilakoninya sejauh ini Freitas sudah main 620 menit dengan mencatatkan tiga assist. Dan empat gol seperti yang sudah disebutkan di atas.

Jelas Freitas menjadi pemain ASEAN di Liga 1 yang paling bersinar.

Diturunkannya terus Gali Freitas membuat masyarakat Bumi Lorosae (julukan Timor-Leste) ingin menyaksikan penampilan Gali Freitas di PSIS.

Bahkan masyarakat di perbatasan dengan NTB itu rela memindahkan antena parabolanya ke arah Indonesia, yang sebelumnya ke arah Australia. Untuk mendapatkan sinyal.

Di Timor-Leste memang ada dua sinyal, satu ke arah Indonesia, dan satu lagi ke arah Australia.

"Tadinya masyarakat di sana ingin menonton tayangan televisi Australia yang isinya tidak ada tayangan Indonesia," kata Yoyok Sukawi.

"Begitu Freitas main di PSIS, masyarakat di sana berbondong-bondong merubah sinyalnya ke arah Indonesia," lanjut Yoyok.

Yoyok mengatakan informasi itu datang dari kakak Gali Freitas.

Fakta menarik lainnya, masyarakat di sana kini rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli pulsa guna membeli kuota internet untuk menyaksikan Freitas lewat live streaming.

Siaran TV Indonesia memang bisa ditangkap di negara mantan NKRI itu.

Selain siaran sepakbola, olahraga lainnya, juga berita, musik, dan sinetron.

Oleh karenanya sejumlah warga di sana, termasuk Gali Freitas sendiri cukup fasih berbahasa Indonesia.

Gali Freitas sendiri sebelumnya mengakui dia sering nonton siaran sepakbola di negaranya. Dia mengenal sepakbola Indonesia Indonesia termasuk PSIS Semarang lewat layar kaca.

Kalau PSIS main yang nonton 1,5 juta orang, tapi semenjak ada Gali Freitas bisa mencapai 2,5 juta orang.

"Sebanyak 500.000 orang Timor-Leste pasti nonton Gali Freitas," lanjut Yoyok.

Bahkan kakaknya Gali Freitas ingin memesan 1.000 kaos PSIS untuk nantinya dijual di sana.

"Ini berarti kuota ASEAN kami berhasil," kata Yoyok lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun