Namun mereka dihabisi oleh pasangan Indonesia Zidane/Kleopas.
Semua wakil Malaysia lainnya sudah berguguran di babak-babak awal.
Begitu pun dengan tim beregu mereka yang terhenti di perempatfinal setelah dikalahkan oleh Thailand.
Tak pelak kondisi tersebut membuat geram petinggi BAM (Asosiasi Badminton Malaysia).
Padahal baik ganda putra mereka Aaron Tai/Kang Khai Xing dan dua tunggal putra Eugene Ewe dan Muhammad Faiq ditempatkan sebagai pemain unggulan di ajang ini. Dan pemain Malaysia yang turun ranking 10 besar BWF.
Namun justru mereka semua gugur di babak-babak awal.
"Para pemain sulit untuk mengantisipasi kecepatan para pemain dari 4 negara teratas (Korea, Indonesia, Jepang, dan Cina)," kata Presiden BAM Norza Zakaria yang kecewa berat.
Bukan hanya di ajang BAJC 2023 saja Malaysia pulang dengan tangan hampa. Dari Junior World Championship 2022 yang digelar di Santander, Spanyol, beberapa waktu yang lalu negeri Jiran juga sami mawon, mereka pulang dengan tangan hampa.
Padahal mereka sudah merancang program latihan dengan sangat intensif seperti mengirimkan para pemainnya ke sejumlah turnamen atau mengadakan pembaharuan dari program latihan lainnya.
Hasilnya tetap nihil.
Oleh karenanya bahkan Norza akan membentuk satgas khusus untuk mengevaluasi semua kegagalan tersebut.
