"Mudah dibaca," kata Eng Hian.
Eng Hian, pelatih ganda putri Indonesia mengatakan penyebab Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengalami kekalahan demi kekalahan di beberapa turnamen terakhir.
Ketika Siti Fadia ditandemkan dengan Apriyani menyusul pensiunnya Greysia Polii, begitu muncul pasangan ini dijuluki "Minionswati".
Penampilannya begitu ganas dan atraktif dan menjuarai berbagai turnamen yang diikuti sehingga peringkatnya mengalami kenaikan drastis dari peringkat 100 lebih dengan cepat dan sempat berada di peringkat 6 BWF.
Namun di saat poin race to Olympic mulai diperhitungkan, "Minionswati" justru sering terhenti di babak-babak pertengahan di empat turnamen terakhir yang diikuti.
Malaysia Masters 2023, Thailand Open, Singapore Open, dan Indonesia Open.
"Minionswati" tercatat dua kali hanya lolos dari babak pertama, alias terhenti di 16 besar yaitu Singapore Open dan Thailand Open. Dan dua kali hanya mampu lolos dari 16 besar, alias terhenti di perempatfinal di Indonesia Open dan Malaysia Masters.
Menurut pelatih yang akrab disapa Didi itu lawan sudah mengetahui permainan Apri/Fadia yaitu permainan cepat.
Untuk mengatasi hal tersebut peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 berpasangan dengan Flandy Limpele itu mengatakan Apri/Fadia akan dilatih untuk lebih cepat lagi mainnya sehingga lawan akan kesulitan untuk mengembalikan kok.
"Main cepat dan kuat merupakan andalan Apri/Fadia namun harus disertai daya tahan yang lebih kuat agar bisa semakin cepat dan kuat," kata pria berusia 46 tahun itu.
Selain pemain yang kini berperingkat 8 dunia itu, Indonesia tidak akan menurunkan ganda putri lainnya di Korea Open 2023, turnamen Super 500.
Selain ganda putri, Indonesia juga tidak menurunkan ganda campuran dari pelatnas Cipayung.
Itu tadi alasan Eng Hian tidak menurunkan ganda putri satu pun di turnamen yang digelar pada 18-23 Juli 2023 itu.
Hal tersebut dimaksudkan sebagai persiapan untuk lebih baik lagi merenovasi apa-apa yang kurang.
Karena pada turnamen yang begitu padat dimana sudah diperhitungkan race to Olympic, mengikuti seluruh rangkaian turnamen akan berisiko badan capek-capek dan cedera yang mana ujung-ujungnya harus absen panjang dan melewati poin.
Lebih lanjut Eng Hian mengatakan sebelumya dia punya rencana akan menurunkan anak didiknya di dua dari tiga turnamen secara berurutan.
Antara Korea Open, Japan Open (Super 750) 25-30 Juli dan Australia Open (Super 500) 1-6 Agustus 2023.
Eng Hian lantas memutuskan dua turnamen yang diambil itu adalah Japan Open dan Australia Open.
Kabar terbaru melaporkan Indonesia juga hanya menurunkan satu wakilnya di Korea nomor tunggal putra yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo.
Sedangkan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie batal.
Menurut pelatih tunggal putra Irwansyah, ini adalah strategi untuk mengistirahatkan pemainnya agar memiliki stamina yang fresh dalam memburu poin Olimpiade Paris 2024.
Chico Aura Dwi Wardoyo yang menjadi juara di turnamen yang diikutinya yaitu di Taipei Open 2023 juga menjadi bagian strategi untuk bisa tampil di Paris nantinya.
Tidak tidak hadirnya dua pemain Indonesia itu dan beberapa pemain lainnya, maka diharapkan Chico dapat mendulang poin.
Dua ganda putra juga akan mundur dari Korea Open ini yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon karena Marcus sedang dalam masa pemulihan cederanya.
Juga Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan.
Semua itu bagian dari strategi. Bahkan Hendra/Ahsan turun di Canada Open 2023 yang merupakan satu-satunya wakil Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI