Badminton dimana-mana
Di kampung jeung di kota
Tempatna di kebon awi
Reketna panggebuk kasur...
Di atas adalah sebagian dari syair lagu "Badminton" karya seniman Sunda Mang Koko.
Lagu ini populer di Jawa Barat dan mereka yang bukan dari luar wilayah Parahyangan barangkali penasaran apa arti dari lagu dalam Bahasa Sunda itu.
Badminton dimana-mana
Di kampung dan di kota
Tempatnya di kebun bambuÂ
Raketnya alat penggebuk kasur
Itu hanya sepenggal syairnya saja.
Entah Ilham darimana Mang Koko menciptakan lagu tentang badminton ini.
Koko Koswara, kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 10 April 1917 selain sebagai pencipta lagu-lagu Sunda juga yang berkaitan dengan kesenian Sunda yang lainnya.
Dia juga seorang penulis buku berbahasa Sunda.
Namun ketika kecil saya tinggal di daerah Jawa Barat ini cukup sering mendengar lagu yang berjudul "Badminton". Lagu ini diciptakan oleh Koko Koswara yang akrab disapa Mang Koko.
Saya pun jadi bertanya-tanya apakah Mang Koko menciptakan lagu itu karena Indonesia memang "rajanya Badminton".
Karena bermukim di wilayah Jawa Barat maka saya faham lirik lagu itu dan sangat menyentuh.
Entah secara kebetulan atau ilham darimana Mang Koko menciptakan lagu Badminton itu. Mang Koko menciptakan lagu itu pada tahun 1955.
Padahal Indonesia sendiri baru menjuarai Piala Thomas untuk yang pertama kalinya adalah pada tahun 1958.
Dan Tan Yoe Hok yang dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang menjuarai All England adalah pada tahun 1959.
Rudy Hartono sendiri baru menjuarai All England untuk pertama kalinya tahun 1968.
Beberapa pihak menyebutkan tidak ada hubungannya antara Mang Koko yang menciptakan lagu itu dengan Indonesia yang menguasai olahraga tepak bulu ini.
Ini jelas. Karena lagu Badminton itu diciptakan Koko Koswara pada tahun 1955.
Saya yang terkesan dengan lagu itu menduga memang ada kaitannya dengan olahraga Badminton dimana Indonesia berjaya.
Namun ya, setelah membaca rekomendasi dari berbagai tulisan lagu itu diciptakan pada tahun 1955.
Sumber lain mengatakan Koko Koswara menciptakan lagu itu karena sering melihat orang-orang Indonesia yang masih dibawah pengaruh Belanda pada saat itu sering main badminton.
Seperti lirik pada lagu itu yang memang sama dengan pada kenyataannya.
Dimana Mang Koko melihat mereka main olahraga tepak bulu ini di kebun bambu (kayu).
Koknya terbuat dari bulu angsa.
Netnya dari kain samping butut.
Di lob bolanya terbang-terbang.
Dikembalikan bolanya terkena net nyangkut.
Bagi Anda yang mengerti Bahasa Sunda, lagu ini sangat lucu dan menyentuh yang mengisahkan bagaimana orang-orang main bulutangkis dengan tempat dan peralatan yang seadanya.
Dan bagaimana mereka memukul kok dan bolanya lari ke sana ke mari.
